Penemuan dan penyelamatan elang Burma di Quang Tri
Seekor elang Burma seberat 1,7 kg yang terluka dirawat oleh pihak berwenang sebelum dilepaskan ke alam liar.
Báo Khoa học và Đời sống•21/11/2025
Pada 18 November, Pusat Penyelamatan, Konservasi, dan Pengembangan Satwa Liar - Taman Nasional Phong Nha - Ke Bang (Provinsi Quang Tri ) mengumumkan telah menerima seekor elang Burma (Spilornis cheela) yang diserahkan secara sukarela oleh seorang penduduk setempat. Foto: Nguoi lao dong. Sebelumnya, elang Burma ditemukan oleh Bapak Vo Hoang Viet, warga Desa Cua Tung, saat bertengger di tiang kapal di pantai setempat. Setelah menangkapnya, Bapak Viet membawanya pulang untuk perawatan sementara, lalu melaporkannya kepada pihak berwenang dan penjaga hutan. Foto: Nguoi lao dong.
Saat diterima, layang-layang Burma tersebut berbobot 1,7 kg, menunjukkan tanda-tanda kelemahan dan cedera pada sayapnya. Pihak berwenang akan menjaga kesehatan dan memulihkan kondisi fisiknya hingga layang-layang Burma tersebut memenuhi semua persyaratan kesehatan dan naluri bertahan hidup untuk dilepasliarkan ke alam liar. Foto: SGGP. Elang Berbunga Burma memiliki nama ilmiah Spilornis cheela. Spesies ini termasuk dalam golongan IIB sebagaimana diatur dalam Keputusan Pemerintah No. 06/2019 tanggal 22 Januari 2019 tentang Pengelolaan Tumbuhan dan Satwa Hutan yang Terancam Punah, Berharga, dan Langka serta Pelaksanaan Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Tumbuhan dan Satwa Liar yang Terancam Punah. Foto: Surat Kabar Ca Mau. Dikenal juga sebagai Elang Burma, Elang Burma adalah burung pemangsa berukuran sedang (sekitar 56-74 cm) yang termasuk dalam famili Accipitridae. Foto: Anonim.
Layang-layang Burma hidup terutama di hutan tropis di India, Vietnam, Indonesia, Thailand, Cina... Foto: Donnie Tsui. Saat dewasa, elang Burma biasanya memiliki bulu yang didominasi warna cokelat tua, ekor hitam dengan bintik-bintik terang di dada dan perut. Foto: Nikolaj Mølgaard Thomsen. Makanan utamanya meliputi: ular, amfibi, ikan, dan mamalia. Foto: Prasanna Kumar Mamidala.
Musim kawin elang Burma dimulai di akhir musim dingin. Menjelang musim panas, telur-telur dierami oleh betina di sarang sementara jantan keluar untuk memberi makan keluarga. Setelah 41 hari, telur-telur tersebut menetas menjadi anak burung. Foto: Prashobh Ailyam Nair. Pembaca diundang untuk menonton video : Menemukan banyak spesies baru di Wilayah Sungai Mekong. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)