Tepat sebelum itu, pihak berwenang telah membersihkan bebatuan dan tanah, sehingga lalu lintas dapat kembali berjalan di dua lajur kanan (lajur mobil dan lajur campuran). Lajur kasar masih terblokir karena bebatuan besar, dan masih dibarikade serta rambu-rambu peringatan telah dipasang.
Menurut Wilayah Pengelola Jalan IV, hujan lebat masih menjadi masalah, dan risiko banjir serta tanah longsor di lereng tinggi masih laten. Unit pengelola jalan diwajibkan untuk bertugas 24/7, memantau, melaporkan dengan segera, dan secara proaktif menerapkan solusi untuk memastikan kelancaran lalu lintas, agar kemacetan tidak berkepanjangan.
Badan Pengatur Jalan Raya Vietnam memperkirakan bahwa setelah periode hujan, geologi tanah di wilayah tersebut telah mencapai kondisi hampir jenuh atau jenuh air, sehingga terdapat risiko tanah longsor yang tinggi, dan situasi banjir serta genangan air masih rumit. Badan Pengatur Jalan Raya Vietnam meminta seluruh sistem untuk fokus merespons dan segera mengatasi dampak banjir di wilayah Tengah.
Daerah Pengelolaan Jalan II dan III memberi arahan dan menghimbau kepada para investor serta badan usaha proyek BOT untuk mengerahkan tenaga, kendaraan dan material di lokasi untuk segera memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh badai dan hujan sesegera mungkin.
Bagi lokasi longsor dan banjir yang membahayakan keselamatan lalu lintas, maka perlu segera dilakukan tindakan peringatan dini, penjagaan, pengaturan lalu lintas, dan tindakan pengamanan lalu lintas agar arus lalu lintas dapat segera normal kembali dan kerusakan dapat diminimalisir.
Instansi dan satuan agar segera memberikan pembinaan dan dukungan kepada daerah dalam rangka tanggap darurat, pengamanan lalu lintas dan perbaikan prasarana lalu lintas yang rusak akibat bencana alam, terutama pada daerah yang masih terisolasi, rawan longsor dan memiliki akibat yang serius, serta jalur pelayanan penyelamatan dan pertolongan segera setelah terjadi bencana alam.
Instansi dan unit juga berfokus pada respons dan penanggulangan dampak hujan dan banjir secara cepat, serta pemulihan operasional infrastruktur lalu lintas, terutama rute-rute yang melayani operasi penyelamatan dan pertolongan segera setelah bencana alam. Susun pasukan untuk menjaga dan mengarahkan lalu lintas di lokasi-lokasi yang terendam banjir dan berarus deras, terutama melalui terowongan, spillway, terminal feri, jembatan ponton, dan feri; tugaskan personel untuk menjaga, memasang pelampung, pembatas, dan sinyal di lokasi-lokasi yang terendam banjir, spillway, ruas jalan rusak, longsor, dll., dengan tegas melarang orang dan kendaraan melintas jika masih berisiko membahayakan keselamatan.
Untuk lokasi dengan longsor dan tanah longsor besar yang menyebabkan kemacetan lalu lintas, arahkan unit manajemen dan pemeliharaan jalan untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna menerapkan rencana pengalihan lalu lintas jarak jauh, segera atasi masalah, dan mobilisasi mesin, peralatan, serta sumber daya manusia semaksimal mungkin di area tersebut untuk memastikan kelancaran lalu lintas secepat mungkin. Perlu diperhatikan bahwa keselamatan personel dan kendaraan yang terlibat dalam penanggulangan banjir di jalur lalu lintas perlu dipastikan.
Dinas Konstruksi berkoordinasi erat dengan Dinas Pengelolaan Jalan untuk melakukan pengalihan lalu lintas yang tepat melalui daerah rawan longsor dan banjir, guna memastikan lalu lintas aman dan lancar. Arahkan unit terkait untuk memeriksa dan meninjau area yang berisiko banjir dan kemacetan lalu lintas guna menyusun rencana drainase cepat untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Siapkan sumber daya manusia, kendaraan, peralatan, dan mesin untuk siaga guna memastikan drainase dini dan mencegah banjir di area tergenang di wilayah perkotaan.
Sumber: https://baotintuc.vn/xa-hoi/phong-toa-mot-lan-duong-quoc-lo-1-qua-lam-dong-bi-vuong-da-lon-20251120134711381.htm






Komentar (0)