Membangun semangat kewirausahaan kreatif nasional

Membangun negara rintisan kreatif menjadi orientasi strategis Vietnam dalam konteks teknologi digital, kecerdasan buatan, dan tuntutan baru untuk pembangunan berkelanjutan yang sedang membentuk kembali ekonomi global. Inovasi bukan hanya pendorong pertumbuhan, tetapi juga budaya dan semangat yang perlu disebarluaskan agar setiap warga negara dapat berpartisipasi dalam perjalanan menguasai masa depan digital.

Ukuran daya saing bangsa modern

Pengalaman pembangunan Israel, Singapura, dan Korea Selatan menunjukkan bahwa negara-negara rintisan tidak terbentuk dari peniruan model, tetapi dari kreativitas rakyat, ekosistem yang terhubung erat, dan kepemimpinan strategis Negara.

Israel mempromosikan kewirausahaan di seluruh masyarakat sebagai "naluri bertahan hidup nasional", dengan berfokus pada hasil keseluruhan ekosistem, alih-alih mengutamakan kelompok tertentu. Korea Selatan menciptakan momentum dengan menghubungkan perusahaan besar dengan usaha kecil dan menengah, membentuk jaringan kerja sama lintas batas. Singapura memanfaatkan lokasi strategis dan kebijakan terbukanya untuk menarik bakat dan modal investasi, menjadikannya pusat keuangan dan teknologi global.

Kesamaan dari model-model sukses ini adalah penyebaran budaya inovasi ke seluruh masyarakat, dengan sains dan teknologi sebagai pilar utamanya. Hal ini menunjukkan bahwa semangat kewirausahaan harus menjadi semangat yang konsisten bagi suatu negara yang ingin menembus era baru.

Delegasi mengunjungi stan pameran di Techfest Vietnam 2024.

Bagi Vietnam, konteks revolusi industri 4.0 dan kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan menciptakan peluang istimewa. Teknologi digital, ekonomi berbagi, dan model bisnis baru seperti KOL/KOC, siaran langsung, atau platform konten digital membuka ruang startup yang luas bagi seluruh warga negara.

Data tahun 2024 menunjukkan Vietnam berada di peringkat ke-44 dalam Indeks Inovasi Global, dengan lebih dari 4.000 perusahaan rintisan inovatif dan banyak unicorn teknologi bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS. Namun, ekosistemnya masih menghadapi tantangan, jumlah bisnis masih rendah dibandingkan dengan jumlah populasi, pemikiran inovatif belum menjadi budaya populer, modal ventura domestik masih terbatas, dan kemampuan perusahaan rintisan untuk menjangkau pasar internasional masih belum kuat. Hal ini membutuhkan pola pikir baru, kebijakan baru untuk "membuka jalur yang tepat", yang mengaktifkan kreativitas seluruh masyarakat.

Membentuk negara startup kreatif: Dari pemikiran hingga kebijakan

Orientasi Vietnam mengidentifikasi sains, teknologi, inovasi, dan transformasi digital sebagai pilar terobosan untuk mengatasi jebakan pendapatan menengah dan berkembang secara sejahtera. Di dalamnya, "kewirausahaan massal berbasis inovasi" dianggap sebagai fondasi utama.

Atas dasar ini, banyak kelompok tugas dan solusi diusulkan untuk menciptakan lingkungan yang paling menguntungkan bagi semua orang untuk memulai bisnis:

Pertama, membangun budaya inovasi bagi seluruh masyarakat. Inovasi harus menjadi gaya hidup, pilihan karier yang dihormati. Memulai bisnis bukan hanya untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk memecahkan masalah pasar dan sosial dengan pemikiran dan cara baru dalam berbisnis. Peran wirausahawan dan pelaku bisnis harus dihargai, dan pendidikan kewirausahaan harus dimasukkan ke dalam kurikulum dari tingkat dasar hingga pascasarjana.

Kedua, jadikan sains dan teknologi sebagai pilar terobosan. Teknologi digital, kecerdasan buatan, data besar, dan platform digital membuka ruang startup yang belum pernah ada sebelumnya. Model "bisnis satu orang" di mana platform digital menggantikan aktivitas akuntansi, pemasaran, pajak, dan penjualan akan membantu setiap warga negara memulai bisnis dengan biaya terendah.

Kaum muda mengalami teknologi baru.

Ketiga, penyempurnaan kerangka hukum untuk model bisnis baru. Penghapusan hambatan hukum, dukungan pendaftaran dan pengelolaan model bisnis serta produk baru akan menciptakan kondisi bagi startup kreatif untuk berkembang lebih pesat. Seluruh prosedur yang berkaitan dengan individu, rumah tangga bisnis, dan perusahaan perlu dilakukan di lingkungan digital.

Keempat, kembangkan ekosistem dan infrastruktur digital bersama. Berinvestasi dalam infrastruktur digital dan platform bersama membantu mengurangi biaya awal; sekaligus, bangun jaringan "kelompok penasihat komunitas" di setiap komune dan kelurahan untuk mendukung masing-masing startup.

Kelima, memperluas pasar modal bagi perusahaan rintisan. Mulai dari mengembangkan dana modal ventura nasional dan lokal hingga mengoperasikan bursa saham bagi perusahaan rintisan, membuka modal investasi merupakan kunci untuk membantu perusahaan rintisan berakselerasi dan menjangkau pasar internasional.

Pada tahun 2030, Vietnam menargetkan untuk masuk dalam 40 besar indeks inovasi global, memiliki 10.000 perusahaan rintisan inovatif, dan menarik modal ventura senilai 3 miliar dolar AS. Lebih lanjut, pada tahun 2045, Vietnam menargetkan "satu perusahaan rintisan untuk setiap 10 orang".

Pusat Komunikasi Sains dan Teknologi

Sumber: https://mst.gov.vn/kien-tao-tinh-than-quoc-gia-khoi-nghiep-sang-tao-197251121141933688.htm