Wang Yuxian, berusia 30-an, dulu berjualan camilan di Kota Leshan, Provinsi Sichuan (Tiongkok). Bersama temannya Yang Yanli, mereka mengelola sebuah restoran kecil yang khusus menyajikan hidangan khas setempat seperti ampela ayam, daging kelinci, dan lidah bebek.
Sejak awal tahun 2025, bisnis mereka lesu dan pendapatan mereka terus menurun. Pada awal Maret, Wang mengunggah video dirinya mencabuti bulu ampela ayam, sebuah proses yang tampaknya sederhana, tetapi tiba-tiba menjadi viral.

Video tersebut ditonton lebih dari 5 juta kali, dan hal ini memberinya ide untuk menyiarkan langsung gerakan ini di halaman pribadinya setiap hari.
Untuk menarik perhatian penonton, Wang menggunakan penguat suara agar penonton dapat mendengar suara pinset mencabuti bulu ayam. Elemen ini menciptakan pengalaman ASMR (Anatomi Respons Migrain) yang unik.
Efek ini menarik banyak pengikut dengan lebih dari 12.000 penonton. Rata-rata waktu menonton di halaman pribadinya juga meningkat menjadi 38 menit, terutama di larut malam—waktu di mana banyak orang ingin tidur.
"Saya menonton videonya dan tertidur tanpa menyadarinya. Sejak menonton siaran langsungnya, insomnia saya jauh lebih baik," komentar salah satu akun Douyin.
"Awalnya, saya cuma mau nonton biar bisa tidur lebih nyenyak. Tapi karena penasaran, saya pesan makanan dan ternyata jauh lebih enak dari yang saya duga," tulis akun lain.
Di restoran populer ini, seporsi ikan terapung 250g dijual seharga 26 yuan (sekitar 90.000 VND). Pengunjung dapat memilih dari 6 rasa berbeda seperti pedas, bawang putih, lada, dan pedas ala Sichuan.
Sejak siaran langsung pertama mereka, Wang telah meraih kesuksesan yang tak terduga. Pendapatan bulanan mereka telah melampaui 200.000 yuan (sekitar 710 juta VND).

Namun, beberapa pengunjung restoran mengungkapkan kekhawatiran kesehatan mereka karena ampela ayam merupakan tempat racun dapat terakumulasi. Wang sendiri mengatakan ia selalu membersihkan makanannya secara menyeluruh sebelum menyiapkannya, termasuk mencabut bulu-bulu yang berlebih.
Di Tiongkok selatan, ikan merupakan bagian yang sangat populer, sering diolah menjadi camilan dan minuman. Biasanya, koki akan merendamnya dengan bumbu, lalu menggoreng atau memanggangnya dengan cabai dan minyak wijen.
"Ikan berlemak tinggi juga menyediakan sumber protein yang kaya," kata Wang.
Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang terus meningkat, Wang mengungkapkan bahwa setiap hari ia harus mencabut sekitar 15 kg bulu dari pelampung pancing. Dalam 2 bulan, mereka menghabiskan 5 pinset. Tangan dan sikunya sering terasa sakit karena intensitas pekerjaannya.
Sumber: https://dantri.com.vn/du-lich/quan-phao-cau-ga-e-am-bong-dat-khach-nho-buoi-phat-song-ky-la-luc-nua-dem-20250519184322372.htm
Komentar (0)