
Di dunia , robot humanoid sedang menjadi topik hangat dalam persaingan antara "raksasa teknologi" dan perusahaan rintisan. Di Tiongkok, model percontohan robot yang bekerja di pabrik super Xiaomi telah diimplementasikan. Dengan lebih dari 700 robot AI yang beroperasi 24 jam sehari, pabrik kendaraan listrik Xiaomi mengklaim mampu mencapai kapasitas produksi yang luar biasa. Hanya sedikit pekerja yang bekerja di pabrik tersebut, melainkan serangkaian lengan robot yang bergerak cepat dengan presisi tinggi, yang dengan terampil merakit komponen bodi mobil. Robot-robot tersebut bergerak otomatis di lantai, mengangkut material secara efisien ke tempat yang ditentukan.
Di Jerman, Mercedes-Benz dan BMW juga telah menggunakan robot humanoid untuk beberapa tahap perakitan atau inspeksi. Di AS, diperkirakan sekitar awal tahun 2026, dua raksasa teknologi, Nvidia dan Foxconn, juga akan mulai menerapkan model produksi baru dengan melibatkan robot humanoid dalam proses perakitan server di pabrik mereka di Houston.
Tak hanya otomatisasi dalam produksi, robot kini telah menjadi teman yang semakin dekat dan sering hadir dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di seluruh dunia. Di Tiongkok, robot sudah menjadi gambaran umum di konter kopi Cofe+, yang mengambil alih proses penyeduhan otomatis, sehingga mengurangi biaya sekitar 90%.
Atau di beberapa restoran Jepang, dengan pesanan yang dibuat melalui tablet, robot yang mengantarkan makanan kepada pelanggan di restoran juga telah menjadi budaya kuliner yang familiar dalam beberapa tahun terakhir. Robot layanan membantu manusia dalam berbagai tugas, mulai dari penyedot debu otomatis, robot hewan peliharaan dalam keluarga, hingga perangkat pemantauan di pusat perbelanjaan atau manajemen inventaris di gudang.
Robot juga memainkan peran penting dalam perawatan lansia. Di Jerman, para peneliti telah menciptakan robot yang dapat mengambil alih sebagian tugas perawat dan dokter. Dengan tampilan humanoid, dokter robot Garmi dapat mendiagnosis, merawat, dan mengobati pasien.
Sementara itu, di fasilitas perawatan Flos Higashi-Kojiya di Tokyo selatan, perangkat otomatis yang dapat mengangkat lansia, memantau perilaku pasien demensia, dan berinteraksi dengan mereka telah menjadi hal yang umum. Salah satu perangkat yang terkenal, bernama "Hug", adalah robot yang dapat membantu pengguna kursi roda untuk berdiri.
Banyak negara di dunia menghadapi krisis tenaga kerja yang serius akibat kekurangan tenaga kerja dan populasi lansia tercepat di dunia. Bisnis di sektor jasa, mulai dari restoran hingga perawatan lansia, terpaksa mencari solusi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja agar operasional tetap berjalan. Robot manufaktur atau robot layanan dianggap sebagai salah satu solusi yang fleksibel dan efektif untuk masalah ini.
Robot tidak hanya membantu mengurangi tekanan kerja, tetapi juga mendukung pekerjaan sehari-hari karyawan lanjut usia atau warga negara asing. Tentu saja, kemajuan algoritma AI dan peningkatan volume data menghadirkan potensi otomatisasi yang lebih mendalam dalam produksi dan sangat mendukung kehidupan modern saat ini. Para ahli memperkirakan bahwa 3-5 tahun ke depan akan menjadi periode penting dengan kemajuan pesat dalam teknologi AI, di mana lebih banyak robot multifungsi akan muncul di sekitar kehidupan manusia. Robot dapat mengambil alih hingga 2/3 tanggung jawab manusia di tempat kerja, dan AI buatan akan berkembang lebih pesat dalam otomatisasi.
Menurut survei oleh McKinsey, tingkat otomatisasi dalam pekerjaan kantor di berbagai bisnis seperti sekretaris, asisten, dan pekerjaan yang berhubungan dengan analisis akan meningkat di masa mendatang, yang mana 20% akan digantikan oleh AI buatan.
Jadi, bisakah robot menggantikan manusia di masa depan? Mungkin terdengar menakutkan, tetapi sebagian besar tugas yang dilakukan robot bersifat repetitif dan terprogram. Ketika robot dapat mengambil alih kelompok tugas tersebut, manusia dapat berfokus pada elemen yang lebih menarik dan kreatif.
Dunia terus bergerak, kombinasi keterampilan mesin dan kecerdasan manusia tentu merupakan formula sempurna untuk mendorong pembangunan sosial dalam proses transformasi digital global. Tentu saja, tren ini juga membuka tantangan baru dalam sumber daya manusia, dan mungkin perlu waktu bertahun-tahun lagi untuk membentuk kembali pasar tenaga kerja.
Sumber: https://baovanhoa.vn/nhip-song-so/robot-tro-thanh-ban-dong-hanh-tren-toan-cau-178167.html






Komentar (0)