
Selain memilih sayuran yang berkualitas, proses penyiapan dan pencucian sayuran juga sangat penting - Ilustrasi foto
Mencuci sayuran bukan sekadar membilas dengan air, tetapi memerlukan metode untuk mencapai efisiensi pembersihan tertinggi.
Mengapa kita perlu mencuci sayuran?
Menurut Departemen Keamanan Pangan ( Kementerian Kesehatan ), mencuci sayuran sebelum digunakan atau diolah merupakan langkah penting dalam memastikan keamanan dan kesehatan pangan.
Makanan, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan, sering kali terpapar banyak faktor eksternal seperti kotoran, bakteri dari tanah, atau bahan pengawet dan pestisida selama penanaman dan pengangkutan.
Agen-agen ini tidak hanya memengaruhi penampilan sayuran tetapi juga menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan jika tidak dicuci secara proaktif sebelum dimakan atau diolah.
Mencuci sayuran secara efektif menghilangkan kontaminan ini, mengurangi risiko kontaminasi bakteri dan penyakit bawaan makanan.
Selain itu, proses ini juga membantu melindungi dan menjaga jumlah nutrisi dalam buah dan sayur, mulai dari vitamin dan mineral seperti vitamin C, beta-karoten hingga mineral yang diperlukan tubuh seperti kalium dan magnesium...
Sebelum mencuci sayuran, pilihlah sayuran segar yang tidak hancur atau busuk. Buang daun yang layu, akar yang kotor, atau bagian yang tidak dapat dimakan. Cuci tangan Anda sebelum menyiapkan dan mencuci sayuran. Gunakan air bersih untuk mencuci, hindari menggunakan air kolam atau danau yang mudah terkontaminasi. Langkah-langkah untuk mencuci sayuran dengan benar meliputi:
Langkah 1: Bilas dengan air bersih untuk menghilangkan pasir, kotoran dan debu pada sayuran.
Langkah 2: Rendam sayuran dalam air bersih atau air garam encer (0,9%) selama 5-10 menit untuk membantu menghilangkan bakteri dan bahan kimia. Air garam dapat diganti dengan air beras atau larutan pencuci sayuran yang aman.
Langkah 3: Bilas beberapa kali di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan residu pestisida sepenuhnya. Untuk sayuran berdaun, cuci setiap daun satu per satu agar pembersihan efektif.
Langkah 4: Angkat sayuran dan tiriskan atau gunakan pemutar sayuran untuk mengeringkannya sebelum dimasak.
Berhati-hatilah untuk tidak merendam sayuran terlalu lama karena dapat merusak nutrisinya. Jangan gunakan kalium permanganat atau bahan kimia yang tidak diketahui asalnya untuk mencuci sayuran. Untuk sayuran mentah, cucilah lebih bersih dan rendam dalam air ozon jika memungkinkan. Gunakan sayuran segera setelah dicuci untuk menghindari kontaminasi ulang.

Tergantung pada jenis sayuran berdaun, sayuran akar, buah-buahan atau bunga, Anda harus memiliki cara yang berbeda untuk mencucinya - Foto ilustrasi
Petunjuk untuk mencuci setiap jenis sayuran secara bersih dan efektif
Sayuran berdaun dan herba (sayuran hijau, sayuran mentah, sawi, bawang bombai, ketumbar, dll.): Petik dan buang daun yang layu, rendam sayuran dalam air dingin selama kurang lebih 10 menit. Kemudian cuci bersih daun di bawah air mengalir. Rendam sayuran dalam air garam encer selama kurang lebih 5 menit, lalu cuci kembali sebelum digunakan.
Buah dan sayur (tomat, mentimun, dll.): Cuci bersih buah, lalu tiriskan dan simpan di lemari es selama kurang lebih 2-3 hari sebelum digunakan. Catatan: Jangan rendam dalam air garam sebelum disimpan untuk menghindari buah dan sayur basah yang mudah rusak.
Bila hendak segera digunakan, sayuran dapat direndam dalam air garam encer selama kurang lebih 5 menit, lalu dibilas dengan air mengalir.
Sayuran akar (ubi jalar, wortel, dll.) biasanya ditanam di bawah tanah, sehingga sangat aman. Sayuran akar harus dicuci di bawah air mengalir untuk menghilangkan kotoran. Kupas dan cuci kembali sebelum dimasak.
Sayuran berbunga (brokoli, kembang kol): Rendam dalam air garam encer selama sekitar 5 menit, lalu bilas dengan air bersih.
Kesalahan umum saat mencuci sayuran
Merendam sayuran terlalu lama agar lebih bersih : Banyak orang memiliki kebiasaan merendam sayuran dalam air terlalu lama untuk memastikan semua kotoran dan pestisida hilang. Namun, merendam terlalu lama dapat menyebabkan hilangnya nutrisi dalam sayuran dan juga menyebabkan sayuran menyerap air, sehingga kehilangan kerenyahan dan kesegaran aslinya.
Menggunakan pemutih : Banyak orang berpikir bahwa menggunakan pemutih adalah cara yang efektif untuk membersihkan sayuran. Namun, pemutih dapat meningkatkan risiko keracunan karena bahan kimianya dapat meresap ke dalam sayuran dan buah-buahan.
Mencuci dalam banyak langkah : Mencuci dalam terlalu banyak langkah dengan banyak zat berbeda seperti soda kue, air garam, minyak beras, dll. dapat mengurangi nutrisi sayuran tanpa meningkatkan efisiensi pembersihan.
Tidak perlu mencuci sayuran organik : Bahkan tanpa pestisida, sayuran organik masih dapat mengandung bakteri dan kotoran dan perlu dicuci sebelum dimakan.
Mencuci dengan air panas : Ini tidak hanya merusak nutrisi tetapi juga dapat mengurangi nilai gizi sayur dan buah.
Cuci permukaannya saja : Banyak orang hanya fokus mencuci sayur dan buah pada permukaan luarnya saja, lupa bahwa bakteri dan bahan kimia dapat masuk melalui celah-celah.
Tidak mencuci bagian akar secara menyeluruh : Saat mencuci sayur dan buah, banyak orang hanya fokus pada batang dan daunnya saja, lupa bahwa bagian akar sayur juga perlu dicuci untuk menghilangkan kotoran dan patogen.
Sumber: https://tuoitre.vn/rua-rau-sao-cho-sach-tuong-don-gian-nhung-khong-phai-ai-cung-biet-20250324172541301.htm


![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)

![[Foto] Kongres Emulasi Patriotik Ketiga Komisi Urusan Dalam Negeri Pusat](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/30/1761831176178_dh-thi-dua-yeu-nuoc-5076-2710-jpg.webp)

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)



































































Komentar (0)