
Presiden Luong Cuong dan para pemimpin ekonomi menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia -Pasifik (APEC) ke-32. Foto: Lam Khanh/VNA
Konferensi ini juga dihadiri oleh para Pemimpin dan Ketua Delegasi dari 21 negara anggota dan tamu termasuk Putra Mahkota Abu Dhabi (Uni Emirat Arab - UEA) dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF).
Dengan tema "Menuju kawasan yang tangguh, terhubung, dan berjangkauan luas", pertemuan tersebut membahas dua kelompok isu utama: mempromosikan perdagangan dan investasi dalam konteks ketidakpastian global dan meningkatkan kerja sama publik-swasta untuk membuka potensi sektor swasta, menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menyampaikan pidato pembukaan KTT Kerja Sama Ekonomi Asia -Pasifik (APEC) ke-32. Foto: Lam Khanh/VNA
Dalam pidato pembukaannya di Konferensi tersebut, Presiden Republik Korea Lee Jae Myung menekankan bahwa Konferensi ini merupakan kesempatan bagi para pemimpin untuk melakukan pertukaran yang terbuka dan konstruktif guna meningkatkan perdagangan dan investasi, meningkatkan dialog dan saling pengertian, serta bekerja menuju tujuan pembangunan dan kesejahteraan bersama di kawasan.
Direktur Pelaksana IMF melaporkan kepada para pemimpin tentang prospek global, menyerukan kepada ekonomi APEC untuk berfokus pada empat prioritas: memastikan keuangan publik, terutama utang publik; menjaga stabilitas keuangan, mengatasi ketidakseimbangan ekonomi makro; menciptakan lingkungan bisnis yang terbuka, memfasilitasi pengembangan perusahaan swasta; dan memperkuat kerja sama regional untuk mengatasi ketidakseimbangan antarekonomi.
Konferensi ini membahas inisiatif dan solusi mendalam untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan mendorong integrasi ekonomi internasional guna merespons tantangan global bersama. Oleh karena itu, para pemimpin sepakat tentang perlunya meningkatkan peran dan potensi sektor swasta, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penghidupan masyarakat, serta memperkuat koordinasi dan mengelola kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel untuk beradaptasi dengan fluktuasi ekonomi dunia.
Memperluas dialog dan kerja sama publik-swasta merupakan alat yang penting dan efektif untuk memobilisasi sumber daya bagi tujuan pembangunan bersama, termasuk mempromosikan investasi hijau, mengembangkan infrastruktur berkelanjutan, meningkatkan perdagangan digital, dan meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.
Para pemimpin dan tamu APEC juga menekankan pentingnya integrasi dan konektivitas ekonomi antarwilayah; menyerukan peningkatan berbagi pengalaman dan dialog kebijakan antarwilayah; meningkatkan promosi dan fasilitasi perdagangan dan investasi; dan membangun rantai pasokan yang aman, fleksibel, dan berkelanjutan.

Presiden Luong Cuong menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32. Foto: Lam Khanh/VNA
Berbicara di Konferensi tersebut, Presiden Luong Cuong menekankan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan konektivitas dan meningkatkan ketahanan ekonomi APEC, terutama ekonomi berkembang, terhadap guncangan eksternal dan dampak buruk teknologi.
Oleh karena itu, Presiden mengusulkan tiga bidang utama yang perlu menjadi fokus APEC. Pertama, APEC perlu mengatasi hambatan utama dalam rantai pasokan dan infrastruktur kawasan melalui digitalisasi proses kepabeanan yang efektif; meningkatkan dan menyinkronkan infrastruktur transportasi, logistik, dan teknologi informasi; menyelaraskan regulasi data dan pembayaran lintas batas; dan mempersempit kesenjangan teknologi antarekonomi. Kedua, perlu mendorong kerja sama perdagangan dan investasi melalui upaya mewujudkan Perjanjian Perdagangan Bebas Asia-Pasifik, mengimplementasikan perjanjian perdagangan multilateral Organisasi Perdagangan Dunia seperti Perjanjian Fasilitasi Perdagangan, dan mengurangi hambatan non-tarif. Ketiga, perlu mendukung sektor swasta, terutama usaha kecil dan menengah, dalam mengakses modal, teknologi, pasar, dan meningkatkan kapasitas tata kelola untuk beradaptasi dan berkembang di era digital.
Presiden menekankan bahwa dalam konteks ketidakstabilan ekonomi makro, fondasi ekonomi mikro yang kokoh memainkan peran kunci bagi pertumbuhan jangka panjang dan pelajaran pembangunan daerah juga telah menegaskan peran sektor swasta yang sangat penting.

Presiden Luong Cuong menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32. Foto: Lam Khanh/VNA
Presiden Luong Cuong menegaskan bahwa, sebagai tuan rumah APEC 2027, Vietnam akan berkoordinasi erat dengan negara-negara di dalam dan luar APEC untuk memperkuat konektivitas ekonomi, mendorong pertumbuhan hijau, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kerja sama dan pembangunan demi kawasan Asia-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera.
Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/chu-tich-nuoc-luong-cuong-de-xuat-ba-trong-tam-ma-apec-can-tap-trung-20251031131622607.htm

![[Foto] Perdana Menteri Pham Minh Chinh menghadiri Upacara Penghargaan Pers Nasional ke-5 tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi, pemborosan, dan negativitas](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761881588160_dsc-8359-jpg.webp)
![[Foto] Da Nang: Air berangsur surut, pemerintah daerah memanfaatkan pembersihan](https://vphoto.vietnam.vn/thumb/1200x675/vietnam/resource/IMAGE/2025/10/31/1761897188943_ndo_tr_2-jpg.webp)











































































Komentar (0)