Dibentuk sejak September, Kelompok Kerja Dewan Rakyat Provinsi telah melakukan supervisi dan pelaporan langsung di 9 kabupaten/kota, bersama dengan 3 dinas khusus di provinsi. Subjek supervisi adalah "Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tentang penanganan pelanggaran administrasi (KRP) di berbagai bidang di provinsi pada periode 2021-2023".
Oleh karena itu, delegasi memfokuskan pengawasan terhadap penanganan pelanggaran administrasi di lima bidang, yakni pertanahan, lingkungan hidup, konstruksi, keamanan, ketertiban, keselamatan sosial, dan pencegahan kenakalan remaja.
Selama periode pelaporan pemantauan, 9 kabupaten/kota telah mengeluarkan 1.640 keputusan sanksi administratif dengan denda lebih dari VND 15,23 miliar. Sementara itu, 3 dinas dan instansi terkait telah mengeluarkan 75 keputusan sanksi administratif di bidang pertanahan, konstruksi, dan lingkungan hidup dengan denda sebesar VND 4,95 miliar; 17.943 keputusan sanksi administratif di bidang keamanan, ketertiban, keselamatan sosial, dan pencegahan kejahatan sosial dengan denda lebih dari VND 26,72 miliar.
Pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota telah menyelesaikan pelaksanaan 1.185 keputusan sanksi administratif oleh Ketua Komite Rakyat tingkat kabupaten/kota (mencakup 72%), dengan jumlah dana yang terkumpul hampir VND10,3 miliar. Dinas dan cabang khusus telah menyelesaikan pelaksanaan 15.854 keputusan sanksi administratif (mencakup 88,4%), dengan jumlah dana yang terkumpul hampir VND8 miliar.
Tim pemantau menilai bahwa instansi, unit, dan daerah pada dasarnya telah melaksanakan ketentuan undang-undang. Sebagian besar pelanggaran terdeteksi dan ditangani dengan cepat, dengan orang dan tindakan yang tepat, dalam batas waktu yang ditentukan, dan memenuhi persyaratan pengelolaan negara di provinsi tersebut.
Jumlah keputusan yang menjadi sasaran pengaduan dan gugatan hukum sangat kecil. Pendeteksian dan penanganan pelanggaran administratif pada dasarnya dilakukan secara cepat, objektif, dan sesuai kewenangan, sesuai dengan tata tertib dan prosedur yang ditetapkan.
Mengenai batasan, menurut Tim Pemantau, banyak daerah masih bingung dalam menerapkan dokumen hukum khusus; beberapa keputusan tentang sanksi pelanggaran administratif masih mengandung kesalahan dalam bentuk, tingkat sanksi, dan kewenangan untuk memutuskan sanksi, sehingga menyebabkan kesulitan dalam proses implementasi. Beberapa kasus telah memperpanjang waktu yang mengakibatkan berakhirnya masa berlaku sanksi pelanggaran administratif...
Berdasarkan rekomendasi Delegasi Pengawas, Dewan Rakyat Provinsi meminta Komite Rakyat Provinsi untuk meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan, pembangunan, lingkungan hidup, keamanan, ketertiban, keselamatan sosial, dan pencegahan kejahatan sosial.
Terutama di daerah-daerah yang banyak terjadi pelanggaran perambahan tanah, alih fungsi lahan secara ilegal, pembangunan secara ilegal, eksploitasi mineral secara ilegal, pembuangan limbah ke lingkungan yang melebihi baku mutu, dan pembuangan sampah secara ilegal.
Perkuat penerapan teknologi informasi, segera bangun database sanksi administrasi provinsi untuk melayani pekerjaan penanganan guna menjamin keakuratan dan ketelitian...
[iklan_2]
Sumber: https://baoquangnam.vn/som-xay-dung-co-so-du-lieu-cua-quang-nam-ve-xu-phat-vi-pham-hanh-chinh-3143768.html






Komentar (0)