Itu adalah gerhana bulan total, yang umumnya dikenal sebagai “bulan darah.”
Menurut Asosiasi Astronomi Hanoi (HAS), keseluruhan gerhana bulan akan berlangsung sekitar 5 jam 27 menit, di mana fase totalnya (ketika Bulan sepenuhnya terbenam dalam bayangan Bumi) akan berlangsung selama 82 menit.
Gerhana ini terjadi sekitar 2-6 hari sebelum Bulan mencapai perigee (titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya), sehingga Bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Oleh karena itu, gerhana ini juga disebut super blood moon, yang menandai kombinasi astronomi yang langka.
Mengapa disebut "bulan darah"?
Istilah "bulan darah" berasal dari perubahan warna Bulan saat gerhana bulan total. Saat Bulan memasuki bayangan Bumi (umbra), sinar matahari langsung tidak dapat mencapai permukaan Bulan.
Namun, sebagian cahaya masih menembus atmosfer Bumi dalam fenomena ilmiah yang dikenal sebagai "hamburan Rayleigh". Inilah yang membuat langit siang hari berwarna biru, dan matahari terbenam berwarna merah.
Penjelasan ilmiah untuk fenomena bulan darah yang terjadi selama gerhana bulan total (Foto: Science Alert).
Cahaya merah-oranye ini, setelah dibiaskan oleh bayangan Bumi, menyinari Bulan dan menciptakan warna merah yang khas. NASA menjelaskan bahwa inilah alasan mengapa Bulan berubah menjadi merah, terkadang segelap oranye atau cokelat bata, sehingga para pengamat menyebut fenomena ini sebagai "bulan darah".
Arti bulan darah dalam cerita rakyat
Seiring waktu, selain keindahan visualnya, bulan darah telah lama dikaitkan dengan berbagai lapisan makna dalam budaya dan sains. Dalam cerita rakyat Barat, bulan darah terkadang dianggap sebagai tanda perubahan, dan bahkan dikaitkan dengan legenda-legenda okultisme.
Di Barat, orang-orang percaya bahwa setiap kali Bulan berubah menjadi merah, itu adalah tanda perang, penyakit, atau kiamat. Bahkan Alkitab menyebutkan "Bulan berubah menjadi merah seperti darah" sebagai tanda hari penghakiman.
Suku Maya melihat gerhana bulan sebagai adegan seekor jaguar menelan Bulan, yang memaksa orang-orang untuk berdoa, menabuh genderang, atau membuat suara keras untuk menakuti binatang roh tersebut.
Fotografer menangkap semua fase gerhana bulan total yang terjadi pada 20 Desember 2010 (Foto: NASA).
Dalam mitologi Tiongkok, legenda mengatakan bahwa seekor naga raksasa menelan Bulan, menyebabkan cahayanya menghilang, dan hanya ketika orang-orang melakukan ritual, Bulan dikembalikan.
Bangsa Viking di Eropa Utara percaya bahwa serigala Sköll dan Hati sedang mengejar Bulan, dan ketika gerhana bulan terjadi, mereka menggigitnya dan mewarnai langit menjadi merah.
Di Afrika, beberapa suku meyakini bahwa bulan darah merupakan tanda kemarahan roh leluhur, sedangkan di beberapa bagian Amerika Selatan, hal itu dipandang sebagai peringatan akan datangnya kematian atau transformasi.
Di Asia Timur, banyak masyarakat menganggap gerhana bulan sebagai simbol reinkarnasi, pengingat sifat siklus alam.
Saat ini, para ilmuwan memanfaatkan bulan darah sebagai "laboratorium alami". Saat sinar matahari melewati atmosfer Bumi sebelum mencapai Bulan, karakteristik debu, uap air, dan tingkat polusi dapat secara langsung memengaruhi rona merah Bulan.
Hasilnya, pengamatan gerhana bulan menyediakan data untuk studi atmosfer Bumi dan perubahan iklim. Profesor Noah Petro, seorang ilmuwan bulan di NASA, pernah menekankan: "Setiap gerhana bulan adalah kesempatan untuk melihat Bumi itu sendiri melalui lensa Bulan."
Bisakah hal itu diamati di Vietnam?
Menurut Masyarakat Astronomi Hanoi, Asia dan Australia akan menjadi wilayah yang beruntung untuk mengamati gerhana bulan dari setelah tengah malam hingga sebelum fajar pada tanggal 8 September (Foto: HAS).
Di Vietnam, para penggemar astronomi dapat mulai mengamati Bulan saat ia perlahan memasuki fase penumbra, tetapi fase yang paling mengesankan adalah sekitar pukul 2 dini hari hingga hampir pukul 4 dini hari, ketika fenomena totalitas terjadi. Pada saat ini, Bulan akan berwarna merah jingga terang, menonjol di langit malam.
Namun, baik atau tidaknya pengamatan bergantung pada kondisi cuaca. Jika langit mendung atau hujan, kemampuan untuk mengamati dengan mata telanjang akan terbatas.
Para astronom menyarankan agar pengamat memilih ruang terbuka dengan sedikit cahaya buatan untuk pengalaman terbaik. Tidak seperti Asia, wilayah Amerika tidak akan dapat mengamati fenomena ini karena Bulan akan berada di bawah cakrawala selama gerhana.
Source: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/dem-nay-dien-ra-sieu-trang-mau-o-viet-nam-co-quan-sat-duoc-20250907084126988.htm






Komentar (0)