Timnas U-22 Indonesia bertekad mempertahankan gelar juara sepak bola putra di SEA Games ke-33. Di babak penyisihan grup, Indonesia U-22 tergabung di Grup C bersama Myanmar, Filipina, dan Singapura—grup yang dinilai sangat kompetitif dan penuh tantangan.
SEA Games 2025 akan berlangsung di Thailand dari tanggal 3 hingga 18 Desember. Untuk mempersiapkan turnamen dua tahunan ini, Indonesia U22 telah berkumpul di Jakarta sejak awal Oktober dan telah menjalani dua pertandingan persahabatan dengan India U22 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, dengan hasil kekalahan 1-2 dan hasil imbang 1-1.

Timnas U22 india melakoni laga persahabatan dengan timnas U22 India awal Oktober lalu (Foto: Bola).
Pelatih Rasiman – yang telah bertahun-tahun menangani tim muda Indonesia – sangat mengapresiasi kualitas pemain tim saat ini. Ahli strategi berusia 52 tahun ini mengatakan: "Dari pengamatan saya, pemain U-22 Indonesia sering berkompetisi di turnamen profesional domestik, yang membantu mereka mengumpulkan pengalaman yang signifikan."
Ia menambahkan: "Fakta bahwa penyelenggara hanya menggunakan pemain di bawah 22 tahun membantu skuad menjadi lebih seimbang. Berkat itu, peluang kami untuk sukses cukup tinggi."
Kamp pelatihan ini mempertemukan 32 pemain, termasuk empat pemain yang saat ini bermain di luar negeri: Adrian Wibowo (Los Angeles FC), Tim Geypens (FC Emmen), Dion Markx (TOP Oss), dan Ivar Jenner (FC Utrecht). Banyak pemain yang pernah memperkuat tim nasional seperti Hokky Caraka, Rafael Struick, Muhammad Ferrari, atau Arkhan Fikri juga masuk dalam daftar tersebut.
Mulai SEA Games 2023, turnamen ini tidak akan lagi mengizinkan penggunaan pemain yang lebih tua. Menurut pelatih Rasiman, perubahan ini menciptakan lingkungan pengembangan yang lebih berkelanjutan bagi sepak bola muda Indonesia: "Ketika tidak lagi bergantung pada pemain senior, pemain muda memiliki kondisi untuk berkembang ke arah yang tepat dan lebih percaya diri dalam berkompetisi."
Mengenai staf pelatih, ia sangat percaya pada pelatih kepala Indra Sjafri – yang telah membawa pulang banyak gelar bagi sepak bola muda Indonesia di kancah regional. "Pak Indra bukan hanya sekali, tetapi tiga kali menjuarai kejuaraan ASEAN. Itu bukan kebetulan. Beliau sangat memahami sepak bola Asia Tenggara dan sepenuhnya mampu untuk terus membawa pulang medali emas di SEA Games tahun ini," tegas Pelatih Rasiman.

Wasit memberi Kadek Arel Priyatna kartu kuning dalam pertandingan final Kejuaraan Asia Tenggara U23 antara U23 Vietnam dan U23 Indonesia (Foto: Getty).
Bek Kadek Arel Priyatna sangat mengapresiasi tantangan yang harus dihadapi Timnas U-22 Indonesia saat berlaga di SEA Games ke-33 di Thailand. Pemain Bali United ini menegaskan bahwa tim tuan rumah U-22 Thailand dan U-22 Vietnam merupakan dua lawan terberat yang perlu diwaspadai Timnas U-22 Indonesia.
"Skuad saat ini berisi banyak pemain yang pernah berlaga di Piala Asia Tenggara U-23 dan final Asia U-23, jadi kemampuan integrasinya sangat baik," ujar Kadek tentang stabilitas di bawah asuhan pelatih Indra. Namun, ia juga mengakui bahwa situasinya akan sangat berbeda saat menghadapi lawan-lawan papan atas di wilayah tersebut.
"Di Piala Asia Tenggara U-23 baru-baru ini, kami gagal mengalahkan Vietnam U-23. Sedangkan untuk Thailand, kami hanya menang adu penalti. Itu menunjukkan masih banyak hal yang perlu ditingkatkan," tegasnya.
Menurut Kadek, pengalaman menghadapi dua "raksasa" sepak bola Asia Tenggara ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh tim untuk terus meningkatkan kekuatan fisik, taktik, dan konsentrasi dalam perjalanan mempertahankan medali emas SEA Games yang telah diraih sebelumnya. Dengan solidaritas dan harapan besar dari para penggemar, Timnas U-22 Indonesia menunjukkan tekadnya untuk meraih hasil terbaik di SEA Games 2025 di Thailand.

Sumber: https://dantri.com.vn/the-thao/u22-indonesia-e-ngai-u22-viet-nam-va-u22-thai-lan-o-sea-games-33-20251027101453890.htm






Komentar (0)