Penjabat Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Datuk Mohd Yusoff Mahadi menyebutnya sebagai "tonggak bersejarah tidak hanya bagi sepak bola Asia Tenggara, tetapi juga bagi Malaysia, negara tuan rumah momen yang tak terlupakan ini".
Bapak Yusoff menekankan bahwa pengakuan resmi FIFA dan penyelenggaraan turnamen untuk tim-tim Asia Tenggara membuka babak harapan baru, sekaligus menciptakan peluang untuk meningkatkan kualitas profesional karena turnamen tersebut akan dimasukkan dalam jadwal kompetisi resmi FIFA.
"Kami yakin bahwa, dengan konsensus negara-negara anggota dan kepemimpinan FIFA, Piala ASEAN FIFA akan menjadi simbol kebangkitan sepak bola Asia Tenggara di peta dunia ," ujarnya.
Namun, kepala FAM juga dengan hati-hati mengatakan bahwa turnamen tersebut masih dalam tahap pembicaraan awal, membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyetujui rincian tentang format, jadwal kompetisi, dan tempat.
Para ahli masih mempertanyakan bagaimana turnamen baru ini akan diselenggarakan dan apakah akan "berbenturan dengan jadwal" Piala AFF - turnamen tradisional yang disebut Piala ASEAN Hyundai mulai tahun 2026. FIFA belum mengumumkan mekanisme koordinasi yang spesifik, maupun bagaimana mengalokasikan waktu selama tahun kompetisi internasional tersebut.
Para pengamat mengatakan bahwa jika diselenggarakan dengan benar, Piala ASEAN FIFA dapat menjadi titik balik yang revolusioner, membantu kawasan tersebut keluar dari batasan arena bermain regional semata dan bergerak menuju status global.
Sumber: https://znews.vn/quyet-dinh-lich-su-cua-bong-da-dong-nam-a-post1597391.html






Komentar (0)