Lamine Yamal sebabkan keretakan di tim Spanyol setelah El Clasico

Ketegangan akibat El Clasico di Bernabéu pada 26 Oktober merembet ke tim nasional. Dalam program La Tribu, jurnalis veteran Roberto Gomez mengatakan bahwa tabrakan antara Dani Carvajal dan Lamine Yamal bukan hanya momen panas di lapangan, tetapi bisa menjadi pemicu keretakan di ruang ganti timnas Spanyol.

Menurut Gomez, ini adalah situasi yang "sangat serius", mengingatkan pada tahun 2010-2012 ketika Real Madrid dan Barcelona terpecah secara internal menjadi "La Roja". Ia memperingatkan bahwa jika tidak segera ditangani, konfrontasi antara kedua kubu pemain ini dapat merusak semangat persatuan yang menjadi fondasi kesuksesan tim.

Jurnalis ini yakin bahwa Carvajal dan Courtois bertindak tanpa kendali setelah pertandingan, yang berkontribusi pada eskalasi konflik. Ia berkomentar bahwa semuanya bisa diselesaikan secara internal, alih-alih diungkap ke publik dan menciptakan reaksi berantai.

Gomez juga menekankan tanggung jawab pelatih Luis de la Fuente, yang harus turun tangan lebih awal untuk menghindari krisis yang lebih luas. Jika keseimbangan antar-kelompok pemain tidak dipulihkan, ia khawatir November—waktu tim berkumpul—akan menjadi periode yang penuh gejolak.

Selain masalah internal, Gomez juga mengkritik menurunnya performa Lamine Yamal, dengan mengatakan bahwa pemain muda itu telah "menghilang sepanjang musim" dan perlu kembali fokus pada sepak bola, bukan pada kebisingan di luar lapangan.

Menurutnya, apa yang terjadi bukan sekadar pertengkaran pribadi, melainkan manifestasi dari keretakan yang mendalam dalam struktur tim. Jika pilar-pilar tersebut tidak segera bersatu, konsekuensinya bisa jauh melampaui batas pertandingan.

Insiden yang tampaknya kecil setelah El Clasico menjadi ujian besar bagi solidaritas "La Roja", tim yang pernah menaklukkan dunia dengan keharmonisan antara Madrid dan Barcelona - yang kini terancam bubar.

Sumber: https://znews.vn/lamine-yamal-gay-ran-nut-tuyen-tay-ban-nha-sau-el-clasico-post1597367.html