
Film animasi "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - The Movie: Infinity Castle" tayang perdana pada Juli 2025 dan sejauh ini telah meraup lebih dari $670 juta di box office global, dan terus bertambah seiring penayangannya di bioskop-bioskop internasional dan platform daring. Terobosan pendapatan "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba - The Movie: Infinity Castle", sebuah karya yang diadaptasi dari manga "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba" (gambar) karya Koyoharu Gotouge, telah menarik perhatian dan pertumbuhan tak terduga pada genre komik bergaya Jepang.
Laporan dari Research And Markets menyebutkan bahwa industri manga diperkirakan akan mencapai nilai pasar sebesar 63,08 miliar dolar AS pada tahun 2033. Angka ini menunjukkan semakin besarnya pengaruh manga dalam industri hiburan global. Bahkan, banyak sineas di Hollywood mulai membeli versi manga populer untuk diadaptasi menjadi film. Manga seperti "One Piece" atau "Alice in Borderland" telah berhasil diadaptasi untuk menarik penonton. Kesuksesan film-film tersebut telah mendorong komersialisasi produk sampingan dari merek tersebut, seperti: gim video, publikasi hadiah, kostum, dan bahkan cetak ulang manga. Belum lagi, acara-acara budaya yang berkaitan dengan manga juga menarik banyak orang untuk genre ini.
Menurut laporan survei Dentsu, sekitar 30% konsumen global menonton anime. Dari jumlah tersebut, hampir sepertiganya akan menghabiskan lebih dari 200 dolar AS untuk produk dari merek anime dan manga. Oleh karena itu, Netflix, Disney+, dan para sineas Hollywood berlomba-lomba berinvestasi dalam banyak proyek film anime yang diadaptasi dari manga, alih-alih film superhero berdasarkan komik Marvel dan DC yang sedang terpuruk.
Faktanya, manga memiliki audiens yang lebih luas daripada Marvel dan DC. Meskipun Marvel dan DC seringkali ditujukan untuk orang dewasa, manga menarik audiens yang lebih luas, mulai dari remaja, dewasa, hingga generasi yang lebih tua. Daya tarik manga terletak pada keragaman dan daya tarik lintas generasi, dan juga memiliki beragam topik: romansa, psikologi, horor, fiksi ilmiah, sejarah, politik , ekonomi, dll. Khususnya, manga seringkali tidak mengikuti pola dan memiliki kreativitas yang unik, sehingga mengeksploitasi dan mengubahnya menjadi film juga memiliki daya tarik tersendiri.
Sebelumnya, pasar manga terbatas di Jepang dan beberapa negara Asia, tetapi kini telah meluas secara global. Perkembangan teknologi, terutama kemunculan platform daring, memungkinkan anime dan manga mengakses pasar yang lebih beragam dan mudah. Shonen Jump+, ComiXology, Manga Plus, VIZ, Crunchyroll... menyediakan akses tercepat bagi pembaca manga dengan beragam versi multibahasa. Oleh karena itu, manga mengalami pertumbuhan yang pesat. Statistik dari Screenrant menunjukkan bahwa manga: "One Piece", "Dragon Ball", "Conan", "Naruto", "Doraemon", "Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba"... masing-masing seri telah terjual ratusan juta kopi. Di antaranya, "One Piece" telah terjual lebih dari 500 juta kopi di seluruh dunia. Menurut para ahli, daya tarik manga akan terus meningkat secara stabil dalam beberapa tahun mendatang, karena proyek film anime berbasis manga telah dimulai, yang menyebabkan semakin banyaknya manga yang bermunculan dan meluas di Eropa dan Amerika Utara.
BAO LAM (Sintesis)
Sumber: https://baocantho.com.vn/su-tang-truong-cua-manga-tren-toan-cau-a193649.html






Komentar (0)