Industri kedirgantaraan telah mengalami transformasi dramatis selama dekade terakhir. Pemerintah tidak lagi memainkan peran utama dalam eksplorasi ruang angkasa; alih-alih, perusahaan swasta dan pengusaha miliarder justru membuat terobosan yang dianggap mustahil satu dekade lalu. Industri ini tumbuh pesat, menciptakan perlombaan antariksa.
Saat ini, misi luar angkasa telah menjadi hal yang lumrah. Pada tahun 2022, SpaceX akan meluncurkan rata-rata satu objek ke luar angkasa setiap minggu. Mulai dari membangun roket generasi berikutnya yang dapat digunakan kembali hingga meningkatkan skala satelit komunikasi rendah Bumi dan mencapai ujung terluar tata surya dengan tujuan akhir mengirim manusia ke Mars, inovasi tak terbatas! Namun, untuk mencapai tujuan-tujuan ini, validasi teknologi sesuai harapan telah menjadi faktor krusial.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi teknologi adalah lingkungan luar angkasa yang keras. Mulai dari bertahan dari guncangan peluncuran, fluktuasi suhu yang besar, efek radiasi di orbit, hingga tantangan komunikasi dan menghindari puing-puing luar angkasa, rintangan-rintangan ini tidak dapat diremehkan. Oleh karena itu, perangkat keras dan perangkat lunak harus cukup tangguh untuk menahan tekanan ini dan terus berfungsi sebagaimana mestinya.
Ruang dan perangkat lunak
Peralatan dan teknologi antariksa semakin kompleks dan bergantung pada perangkat lunak. Misalnya, satelit pada tahun 1970-an hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki perangkat lunak sama sekali, sementara mega-satelit yang baru-baru ini digunakan sangat bergantung pada layanan perangkat lunak untuk konektivitas.
Teknologi-teknologi ini perlu diuji secara ketat dalam setiap skenario yang memungkinkan untuk memastikan keandalannya. Namun, pengujian perangkat lunak dalam jumlah besar secara manual tidak memungkinkan karena berbagai alasan seperti kompleksitas, biaya, dan waktu.
Menerapkan teknologi AI pada otomatisasi penyebaran perangkat lunak adalah satu-satunya cara untuk memastikan teknologi siap untuk operasi luar angkasa. Otomatisasi pengujian yang cerdas dapat memberikan wawasan tentang kesiapan peluncuran dan di orbit. Pengujian yang cepat dan menyeluruh terhadap semua skenario potensial sangat penting, dengan informasi yang dikumpulkan membantu mengidentifikasi potensi masalah yang paling mungkin terjadi dan memperbaikinya sebelum peluncuran. Pendekatan ini memastikan bahwa perangkat lunak dan teknologi memberikan hasil yang diinginkan.
Pengujian pengalaman pengguna
Di lingkungan apa pun, terutama lingkungan luar angkasa yang keras, sekadar menguji kepatuhan perangkat lunak saja tidak cukup. Gunakan pengujian otomatis untuk menguji dari perspektif pengguna—termasuk keseluruhan pengalaman, fungsionalitas, kinerja, dan kegunaan—agar dapat mencerminkan aktivitas pengguna secara akurat.
Manfaat lain AI dalam pengujian adalah dapat mempercepat pengembangan teknologi-teknologi kunci dalam persaingan antariksa, di mana menjadi yang pertama di pasar dapat memberikan keuntungan finansial yang signifikan. Selain itu, pengujian dapat ditingkatkan skalanya dengan lebih mudah seiring kemajuan teknologi dan menjadi lebih kompleks. Kemampuan ini sangat penting dalam industri antariksa yang berkembang pesat dan terus berinovasi. Akibatnya, bisnis dan agensi semakin banyak menggunakan pengujian otomatis untuk memastikan perangkat lunak berkinerja sesuai harapan.
Misalnya, NASA telah mengintegrasikan platform otomatisasi cerdas Eggplant dari Keysight Technologies untuk menguji perangkat lunak pesawat ruang angkasa Orion guna memastikan kinerjanya sesuai harapan dan memenuhi persyaratan dalam skenario yang menantang. Untuk memantau status misi dan memberikan panduan kepada kru, kokpit pesawat ruang angkasa dilengkapi dengan layar digital berbasis perangkat lunak, alih-alih manual kertas tradisional.
Para insinyur uji Orion sedang menerapkan otomatisasi untuk mengevaluasi pengalaman pengguna perangkat lunak secara dinamis, memastikannya beroperasi dengan andal dan sesuai harapan. Pengujian akan terus berlanjut selama Orion berada di orbit untuk memantau kondisi pesawat ruang angkasa dan kemampuannya mengendalikannya dalam situasi darurat ketika kehilangan kontak dengan kendali misi di Bumi.
Perlombaan antariksa dan inovasi kedirgantaraan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat, dan sebagai hasilnya, kebutuhan dan persyaratan untuk pengujian ketat guna memastikan pengoperasian dan keselamatan sistem kritis akan terus tumbuh.
Gareth Smith (Teknologi Keysight)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)