Kementerian Pertahanan Rusia menerima peningkatan UAV bunuh diri Kalashnikov KUB-BLA, dengan hulu ledak yang lebih kuat.
"Kami telah melengkapi kendaraan udara nirawak (UAV) KUB dengan hulu ledak yang lebih kuat atas permintaan pelanggan. Uji cobanya berhasil dan batch pertama sedang dikirimkan kepada mereka," kata Alan Lushnikov, presiden perusahaan senjata Rusia Kalashnikov, pada 25 Desember.
Angkatan Darat Rusia saat ini menjadi satu-satunya pelanggan yang memesan dan memesan UAV bunuh diri KUB dari kelompok Kalashnikov, yang terkenal dengan lini senjata AK Rusia.
Bapak Lushnikov tidak mengungkapkan detail spesifikasi teknis UAV KUB yang telah diperbarui, tetapi menegaskan bahwa ini merupakan "langkah maju yang besar" dibandingkan versi aslinya. "Ini pada dasarnya adalah produk baru," tegasnya.
Kalashnikov mengatakan pada bulan September bahwa perusahaan telah berhasil meningkatkan daya rusak UAV KUB dan sedang berupaya meningkatkan jangkauannya. Belum jelas apakah versi yang dikirimkan Kalashnikov kepada militer Rusia telah meningkatkan jangkauannya.
UAV KUB-BLA. Foto: Kalashnikov
UAV KUB dikembangkan oleh anak perusahaan Kalashnikov, Zala Aero, dan pertama kali diperkenalkan pada Pameran Pertahanan Internasional (IDEX) 2019 di Abu Dhabi. Model UAV ini menyelesaikan uji coba negara pada November 2021 dan mulai beroperasi dengan militer Rusia pada awal tahun ini.
Versi pertama KUB dilengkapi dengan hulu ledak 3 kg, memiliki jangkauan 40 km, kecepatan maksimum 130 km/jam, dan dapat beroperasi terus menerus selama 30 menit. KUB dapat menyerang berdasarkan koordinat yang telah ditentukan sebelumnya atau mengunci target berdasarkan citra yang diberikan. Selain serangan bunuh diri, model UAV ini juga dapat melakukan misi intelijen dan pengintaian. KUB juga memiliki kemampuan untuk menyerang secara berkelompok.
Perusahaan pertahanan negara Rusia, Rostec, mengungkapkan pada Juni 2022 bahwa model UAV bunuh diri domestik buatan Zala Aero, termasuk KUB, telah dikerahkan secara efektif di medan perang Ukraina. "UAV ini digunakan untuk menyerang target darat dari jarak jauh dan telah menunjukkan kemampuan teknis dan taktisnya dalam kondisi nyata," ujar Rostec saat itu.
Pengiriman UAV KUB yang ditingkatkan merupakan sinyal positif bagi Rusia, dalam konteks bahwa negara ini baru-baru ini meningkatkan serangan terhadap infrastruktur Ukraina dengan UAV dan rudal, mirip dengan taktik yang digunakan tahun lalu.
UAV KUB menyerang target Ukraina di Kherson dalam video yang diunggah pada Juni 2022. Video: Telegram/Sashakots
Komando Angkatan Udara Ukraina menyatakan pada 25 Desember bahwa Rusia telah mengerahkan 31 pesawat nirawak bunuh diri, sebuah rudal jelajah, dan sebuah rudal anti-radar untuk menyerang wilayah selatan negara itu. Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 28 pesawat nirawak dan kedua rudal tersebut, tetapi puing-puing dari pesawat nirawak yang jatuh tersebut merusak infrastruktur teknis di pelabuhan Odessa, serta sebuah gudang dan sebuah gedung administrasi yang terbengkalai.
Para pejabat Barat telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia telah menimbun senjata jarak jauh dalam jumlah besar untuk serangan baru terhadap infrastruktur energi Ukraina selama musim dingin, dalam upaya untuk menjaga negara itu tetap gelap dan dingin. Juru bicara angkatan udara Ukraina, Yuri Ignat, mengatakan pekan lalu bahwa Rusia telah mengumpulkan cukup banyak drone bunuh diri untuk menyerang infrastruktur negara itu setiap hari.
Pham Giang (Menurut TASS, Reuters )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)