Air Terjun Ba Voi, pemandangan megah di sumber Sungai Hieu

Kawasan ekowisata Air Terjun Ba Voi, yang terletak di dusun Da Ngoi, desa Gia Gia, komune Huong Hiep, distrik Dakrong, dan sebagian lahan hutan komune Huong Linh, distrik Huong Hoa, provinsi Quang Tri, telah diidentifikasi sebagai destinasi wisata menarik bagi pengunjung domestik dan internasional. Provinsi saat ini mengajak perusahaan untuk berinvestasi dan mengembangkan kawasan wisata ini.

Air Terjun Ba Voi yang megah - Foto: Tu Linh

Dari kilometer 45 Jalan Raya Nasional 9, dengan menempuh perjalanan sekitar 10 km lebih jauh ke arah barat laut, pengunjung akan menjumpai Air Terjun Ba Voi yang megah, dikelilingi oleh pepohonan purba, dengan airnya yang bergemuruh dan berbusa mengalir deras hingga mencapai ketinggian lebih dari 100 meter. Lokasi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata kelas dunia yang indah dengan investasi yang tepat dan sistematis.

Menurut Nguyen Duc Tan, Direktur Pusat Promosi Investasi, Perdagangan, dan Pariwisata Provinsi, Proyek Perencanaan Kawasan Ekowisata Air Terjun Ba Voi, yang mencakup 120 hektar, baru saja disetujui oleh Komite Rakyat Provinsi. Proyek ini menetapkan kawasan tersebut sebagai destinasi ekowisata, wisata petualangan, resor, eksplorasi alam, dan wisata komunitas.

Oleh karena itu, kawasan wisata direncanakan berdasarkan zona fungsional: Zona 1 adalah kawasan wisata petualangan dengan luas sekitar 24 hektar, termasuk ruang lanskap khusus di area inti air terjun, formasi batuan, aliran sungai kering, dan tempat istirahat di sepanjang aliran sungai.

Zona 2 adalah kawasan wisata berhutan seluas kurang lebih 19,5 hektar, terdiri dari ruang wisata berhutan, area edukasi konservasi hutan, tempat istirahat di tepi sungai, dan fasilitas penyelamatan. Zona 3 adalah kawasan perlindungan lanskap seluas kurang lebih 9,5 hektar, termasuk area menikmati pemandangan sungai, lanskap alam, tempat istirahat di tepi sungai, dan fasilitas penyelamatan.

Zona 4 adalah area wisata pusat yang mencakup sekitar 43 hektar, terdiri dari area penerimaan tamu, layanan makanan dan minuman, taman, tempat parkir yang digabungkan dengan tempat istirahat, area pemukiman kembali, dan sistem fasilitas infrastruktur teknis.

Zona 5 adalah kawasan wisata komunitas yang mencakup sekitar 24 hektar, terdiri dari area perumahan yang dipadukan dengan layanan akomodasi homestay, pusat komunitas, area resor, dan tempat berkemah di bawah kanopi hutan.

Sesuai dengan perencanaan arsitektur dan lanskap proyek, untuk area dengan hutan khusus dan hutan lindung di mana lanskap ekologis alami harus benar-benar dilestarikan, hanya struktur penting seperti jalan setapak, tempat istirahat, dan fasilitas lain yang menggunakan bahan ramah lingkungan yang boleh dibangun di area terbuka atau medan berbatu.

Gaya arsitektur dan warna harus selaras dengan lingkungan ekologis alami. Pelestarian maksimal topografi dan lanskap wilayah tersebut sangat penting, menghindari dampak besar yang dapat mengubah atau memengaruhi ekosistem alami.

Untuk area layanan pariwisata dan hiburan, tata letaknya harus berada di luar batas lahan hutan alami; desain arsitektur dan lanskap harus memastikan keselarasan antara ruang pengembangan pariwisata dan ruang hidup masyarakat, serta mendorong pengembangan pariwisata berbasis komunitas.

Saat ini, dari Jalan Raya Nasional 9 hingga dekat Air Terjun Ba Voi, terdapat jalan lokal dengan lebar penampang 13 meter. Jalan-jalan internal di dalam area fungsional yang direncanakan memiliki penampang yang memastikan akses bagi kendaraan listrik, sepeda, dan pejalan kaki.

Seluruh area wisata akan memiliki dua tempat parkir. Tempat parkir No. 1 memiliki luas 0,39 hektar dan terletak di area perumahan pedesaan yang digabungkan dengan layanan akomodasi homestay. Tempat parkir No. 2, yang juga mencakup tempat istirahat, memiliki luas 2,11 hektar dan terletak di area wisata pusat.

Proyek ini akan disuplai listrik dari jalur listrik 22 kV yang sudah ada di sepanjang jalan beton di desa Gia Gia, dan pembangunan lebih lanjut jalur listrik 22 kV dan gardu transformator akan dilakukan untuk memasok listrik ke seluruh area ekowisata.

Menurut Bapak Nguyen Duc Tan, air terjun Ba Voi terletak di bawah puncak Gunung Voi Mep (Ta Linh Son), yang berada lebih dari 1.700 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung tertinggi di provinsi Quang Tri. Ba Voi adalah tempat wisata unik di hulu Sungai Hieu yang telah dikenal sejak lama tetapi belum diinvestasikan dan dieksploitasi untuk mempromosikan nilainya bagi pembangunan sosial ekonomi.

Dengan pemandangan yang megah, iklim yang segar, dan lokasi di tengah hutan yang hampir masih alami, Air Terjun Ba Voi dan ekosistem sekitarnya adalah tempat yang selalu ingin dikunjungi dan dinikmati oleh wisatawan domestik maupun internasional.

Kawasan ekowisata Air Terjun Ba Voi direncanakan akan berlokasi di area tengah jalur wisata utama provinsi, khususnya dalam peta pariwisata internasional di Koridor Ekonomi Timur-Barat. Terlepas dari keunikan dan kelangkaannya, kurangnya investasi dan infrastruktur yang masih primitif menyebabkan jumlah wisatawan yang mengunjungi Air Terjun Ba Voi cukup rendah. Sesekali, Anda akan melihat petugas kehutanan, peneliti lingkungan, para backpacker, atau penduduk setempat.

Dalam rangka mendorong pengembangan pariwisata untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas sosial, Dewan Rakyat Provinsi mengeluarkan Resolusi No. 167/NQ-HĐND tanggal 9 Desember 2021, tentang investasi dalam konservasi, restorasi, dan pencegahan degradasi sistem peninggalan sejarah provinsi untuk periode 2022-2025; dan Resolusi No. 12/2022/NQ-HĐND tanggal 15 April 2022, tentang kebijakan untuk mendukung pengembangan pariwisata di provinsi Quang Tri untuk periode 2022-2030 untuk menarik dan mendukung bisnis dan organisasi untuk berinvestasi di sektor pariwisata di provinsi tersebut.

Berdasarkan rencana yang telah disetujui dan kebijakan yang telah dikeluarkan, Provinsi Quang Tri mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi dalam pembangunan kawasan ekowisata Air Terjun Ba Voi guna memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam secara rasional, membentuk kawasan fungsional untuk wisata budaya, kunjungan wisata, penelitian dan pendidikan, serta perlindungan lingkungan.

Tu Linh

Sumber