Tarif luas yang diberlakukan Presiden Donald Trump membebani perdagangan AS pada Agustus 2025, dengan impor barang dan jasa turun 5,1% dari bulan yang sama pada tahun 2024 menjadi $340,4 miliar setelah bea masuk atas ekspor dari sekitar 90 negara mulai berlaku pada 7 Agustus.
Menurut data baru yang dirilis pada 19 November oleh Departemen Perdagangan AS, ekspor AS hampir tidak mengalami peningkatan pada Agustus 2025, hanya naik 0,1% menjadi $280,8 miliar. Akibat penurunan impor yang tajam, defisit perdagangan barang dan jasa pada bulan tersebut juga menyempit hampir 24%, menjadi $59,6 miliar dibandingkan Juli 2025. Data impor-ekspor Agustus 2025—yang tertunda lebih dari sebulan akibat penutupan pemerintah AS—memberikan gambaran pertama arus perdagangan setelah Trump memberlakukan sistem perdagangan baru di AS.
Presiden AS mengumumkan tarif dua digit secara global pada April 2025, bertepatan dengan hari yang disebutnya "Hari Pembebasan", dengan alasan bahwa sistem lama "merugikan" AS dalam hal lapangan kerja dan keuangan. Meskipun tarif tersebut sempat berlaku, sebagian besar ditangguhkan selama empat bulan karena pemerintah berupaya bernegosiasi dengan mitra dagang.
Tarif diberlakukan kembali pada 7 Agustus, sebesar 15% untuk barang dari Bolivia, Ekuador, dan Nigeria; 20% untuk barang dari Taiwan (Tiongkok); dan 50% untuk ekspor dari Brasil. Secara keseluruhan, tarif-tarif ini mendorong tarif efektif AS menjadi lebih dari 18%, tertinggi sejak 1934.
Baik impor maupun ekspor AS meningkat pada Juli 2025 karena bisnis yang bergantung pada perdagangan internasional berupaya menyelesaikan pengiriman sebelum tarif berlaku. Perdagangan kembali turun pada Agustus karena bisnis AS mengimpor lebih sedikit barang seperti bahan baku industri, makanan dan minuman, serta mesin.
Banyak tarif yang diberlakukan Presiden Trump, termasuk yang diumumkan pada awal Agustus 2025, dapat ditinjau kembali dalam sebuah kasus di hadapan Mahkamah Agung. Mahkamah sedang mempertimbangkan apakah Trump telah melampaui kewenangan hukumnya dalam mengenakan tarif tersebut, dan dapat membatasi atau mencabutnya dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.
Meski begitu, presiden AS memiliki kewenangan hukum lain, dan kemungkinan akan mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengganti setidaknya beberapa tarif.
Sumber: https://vtv.vn/tham-hut-thuong-mai-cua-my-giam-sau-100251120164020196.htm






Komentar (0)