Lahir dan besar di keluarga petani, Duc memahami kesulitan dan kesulitan yang dihadapi masyarakat di sini. Melihat banyak teman harus meninggalkan kampung halaman untuk bekerja jauh, Duc selalu bertanya-tanya bagaimana cara mengembangkan perekonomian di kampung halamannya.
Melalui penelitian dan studi, Bapak Duc menyadari bahwa kambing Boer (jenis kambing asal Afrika Selatan) mudah dirawat, jarang terserang penyakit, cepat gemuk, memiliki efisiensi ekonomi yang tinggi, dan memiliki potensi besar untuk pembangunan ekonomi. Setelah melalui masa studi yang saksama, Bapak Duc memutuskan untuk memulai usaha dan mengembangkan ekonomi keluarga dengan model peternakan kambing Boer.
Pada tahun 2022, dengan modal yang terkumpul dan dukungan dari keluarganya, Bapak Duc dengan berani menginvestasikan 70 juta VND untuk membangun kandang dan membeli 10 ekor kambing indukan. Kambing-kambing Boer tersebut dipelihara oleh Bapak Duc dalam kondisi kandang yang sangat terbatas dengan sistem kandang yang memadai.
Pemuda ini telah aktif belajar dari pengalaman, mengunjungi, dan belajar dari rumah tangga lain untuk mengembangkan model peternakan kambing yang efektif. Sistem kandang yang diinvestasikan oleh Bapak Duc kokoh, tinggi, dan bersih, memastikan kehangatan di musim dingin dan kesejukan di musim panas untuk membantu kambing tumbuh dengan baik. Bapak Duc secara teratur membersihkan kandang, menjaganya tetap sejuk, bersih, dan memiliki suhu yang stabil untuk membantu mencegah penyakit pada kambing.
Pak Duc telah memanfaatkan lahan kebun keluarganya untuk menanam rumput gajah guna secara proaktif memastikan ketersediaan pangan bagi peternakan kambing. Rumput gajah memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan disukai kambing, terutama jika dicampur dengan produk sampingan seperti jagung dan dedak, sehingga membantu kambing tumbuh cepat, menghasilkan produksi tinggi, dan daging yang padat.
Pak Duc berkata: “Merawat kawanan kambing cukup mudah jika Anda menerapkan teknik yang tepat dan memahami kebutuhan nutrisi serta kesehatan mereka. Peternak perlu berhati-hati dalam memilih pakan, secara proaktif mencegah penyakit, dan membersihkan kandang kambing secara teratur. Awalnya, ketika saya belum berpengalaman, saya juga khawatir dan menghadapi banyak kesulitan. Namun, dengan ketekunan dan kerja keras, saya perlahan-lahan mendapatkan pengalaman dan mengembangkan kawanan kambing yang menghasilkan pendapatan yang layak bagi saya.”
Seekor kambing Boer melahirkan rata-rata 2 kali kelahiran per tahun, dengan setiap kelahiran menghasilkan 2-3 anak. Kambing muda yang dipelihara sejak usia 6-8 bulan dengan berat 25-35 kg dapat dijual dengan harga sekitar 130.000 VND/kg. Setelah 3 tahun ketekunan dan usaha, model peternakan kambing Bapak Duc perlahan-lahan stabil dan berkembang. Dari 10 ekor kambing indukan awal, hingga saat ini, beliau telah mengembangkan kawanan kambing dengan luas kandang 300 m², lebih dari 100 ekor kambing komersial, termasuk 40 ekor kambing indukan.
Model peternakan kambing Tran Dang Duc muda merupakan salah satu model pengembangan ekonomi yang efektif bagi kaum muda di daerah tersebut. Banyak anak muda datang berkunjung dan belajar dari model tersebut sebagai referensi, untuk mendapatkan arahan dalam memulai usaha.
Ibu Ha Thi Mai, Sekretaris Persatuan Pemuda komune Ea Po, distrik Cu Jut, Dak Nong
Belakangan ini, Persatuan Pemuda Komune telah menyelenggarakan berbagai kegiatan wisata, pembelajaran, serta mengirimkan anggota dan pemuda untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan dan pengembangan karier. Persatuan Pemuda Komune menghubungkan dan mendukung sumber-sumber pinjaman untuk mendorong dan memotivasi kaum muda mengembangkan ekonomi, berkontribusi dalam menciptakan pendapatan bagi diri mereka sendiri, dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
[iklan_2]
Sumber: https://baodaknong.vn/thanh-nien-tran-dang-duc-lap-nghiep-tu-nuoi-de-boer-242311.html
Komentar (0)