Lebih banyak peluang kerja bagi pekerja asing di Korea

Banyak industri seperti perhotelan dan pembuatan kapal akan mendapat manfaat dari perubahan kebijakan ini.

Korea Selatan akan mulai melatih pekerja dalam keterampilan pembuatan kapal di Indonesia pada Agustus 2024.

Dari upah yang lebih tinggi untuk pekerja berketerampilan rendah hingga pusat pelatihan untuk ahli pembuatan kapal, Korea Selatan meningkatkan upaya untuk menarik pekerja asing yang juga dicari oleh negara tetangga Jepang dan Taiwan (Tiongkok).

Menurut Mitsubishi UFJ Research and Consulting, gaji rata-rata pekerja asing berketerampilan rendah di Korea Selatan telah melampaui angka yang setara di Jepang dan Taiwan (Tiongkok) pada tahun 2022. Korea Selatan juga meningkatkan kesempatan kerja bagi mahasiswa asing yang bekerja, wirausahawan, dan orang-orang dengan gelar lanjutan untuk menarik lebih banyak talenta internasional.

Pemerintah telah memperluas kuota tahunan untuk Sistem Izin Kerja—sebuah program yang menyasar pekerja asing berketerampilan rendah—dari sekitar 50.000 pekerja pada tahun 2021 menjadi 165.000 pekerja pada tahun 2024. Program ini juga telah diperluas untuk mencakup pekerja di industri restoran, hotel, dan akuakultur.

Para pekerja di industri penebangan dan pencegahan kebakaran hutan juga akan mulai memasuki Korea Selatan melalui program ini mulai akhir Oktober. Penerimaan hingga 1.000 pekerja kehutanan per tahun akan secara signifikan mengurangi kekurangan tenaga kerja di daerah pedesaan dan pegunungan, ujar seorang sumber pemerintah.

Selain itu, Agustus lalu, Korea Selatan membuka pusat pelatihan tenaga kerja untuk industri galangan kapal di Pulau Jawa, Indonesia. Para peserta pelatihan akan menerima 340 jam pelatihan pengelasan, 40 jam pelatihan keselamatan, dan 100 jam pelatihan bahasa Korea agar siap bekerja langsung di perusahaan galangan kapal Korea.

Fasilitas ini merupakan salah satu dari banyak fasilitas yang direncanakan di seluruh dunia karena industri galangan kapal Korea Selatan kehilangan pekerjanya ke sektor-sektor seperti semikonduktor dan otomotif. Salah satu perkiraan menunjukkan bahwa sektor ini akan kekurangan sekitar 14.000 pekerja pada tahun 2023. Untuk memenuhi kebutuhan industri ini, pemerintah melonggarkan pembatasan visa kerja pada tahun 2022 agar lebih banyak tukang las, tukang cat, dan pekerja terkait kapal lainnya dapat memasuki dunia kerja.

Sementara itu, Pemerintah Kota Seoul pada bulan September menunjuk 100 pekerja rumah tangga Filipina yang berkualifikasi sebagai "manajer rumah tangga", yang akan membantu rumah tangga berpenghasilan tunggal dan ganda dengan pekerjaan rumah tangga untuk meringankan beban mereka. Program ini, yang bertujuan untuk membantu meningkatkan angka kelahiran di Korea Selatan yang sedang menurun, diharapkan pada akhirnya akan mencakup pekerja dari negara lain.

Populasi Korea Selatan meningkat untuk pertama kalinya dalam tiga tahun menjadi 51,77 juta pada tahun 2023, terutama karena peningkatan 10,4 persen penduduk asing menjadi 1,93 juta, data pemerintah menunjukkan.

Menurut Statistik Korea, warga negara asing akan mencapai 5,7 persen dari populasi negara tersebut pada tahun 2042, naik dari 3,2 persen pada tahun 2022. Jumlah warga negara asing, termasuk anak-anak mereka, diperkirakan akan meningkat hampir dua kali lipat menjadi 4,04 juta pada tahun 2042.

Sumber: https://baoquocte.vn/them-nhieu-co-hoi-viec-lam-cho-lao-dong-nuoc-ngoai-tai-han-quoc-289394.html