Berbicara kepada VietNamNet, guru Nguyen Thi Hong Hanh, guru Sastra di SMA Hoang Cau ( Hanoi ), mengatakan bahwa selama ujian, untuk soal menulis paragraf Argumentatif Sosial, para peserta perlu memperhatikan: Alokasikan waktu untuk mengerjakan tes secara wajar, hindari menghabiskan terlalu banyak waktu dan tidak memiliki waktu tersisa untuk mengerjakan soal Argumentatif Sastra. Dari segi format, perlu menerapkan persyaratan menulis paragraf dengan panjang sekitar 200 kata (2/3 dari kertas ujian) dengan benar.

Dari segi konten, penting untuk mengembangkan argumen yang kuat, bukti yang objektif, dan meyakinkan untuk memperjelas topik diskusi. Bukti yang berkaitan dengan realitas sebaiknya memilih tokoh-tokoh yang khas, berpengaruh, inspiratif, atau kisah nyata yang relevan dan relevan. Anda sebaiknya menggunakan 2-3 bukti untuk meningkatkan persuasifitas esai. Dari sana, ambillah pelajaran dari persepsi dan tindakan Anda sendiri.

Ibu Hanh mencatat bahwa kandidat harus menghindari bertele-tele, mengutip bukti lama yang tidak representatif, salah eja, atau menggunakan persyaratan paragraf yang salah...

Untuk pertanyaan tentang penulisan Esai Argumentatif Sastra, dari segi bentuk, kandidat perlu menerapkan persyaratan penulisan esai argumentatif (Pendahuluan - Isi - Kesimpulan) dengan benar. Dari segi isi, sampaikan pengetahuan lengkap tentang penulis, karya, perkenalkan tesis; kembangkan sistem argumen yang kuat dan logis untuk memperjelas pokok bahasan argumentatif. Selain itu, perlu ada perbandingan dan perluasan untuk pokok bahasan argumentatif.

Beberapa kesalahan umum yang dilakukan kandidat selama ujian adalah tidak menentukan format proposal esai sastra yang tepat, tesis yang diungkapkan bertele-tele, dan tidak fokus pada poin utama. Tidak membuat kerangka karangan, dan tidak menentukan cara membagi paragraf selama ujian. Kurangnya keterkaitan antar paragraf juga menyebabkan siswa kehilangan poin.

Bapak Bui Duc Duong - Guru Matematika di Sekolah Menengah Atas Luong The Vinh (Hanoi) mengatakan bahwa beberapa kesalahan yang sering dilakukan peserta ujian Matematika adalah:

- Membuat kesalahan saat menggunakan kalkulator: Kandidat subjektif dalam pertanyaan kalkulator, atau saat menggunakan kalkulator tetapi mengkonversi satuan.

- Perhitungan yang salah, rumus yang salah.

- Membingungkan konsep serupa: Pertanyaan tentang konsep fungsi eksponensial, misalnya, buku teks mendefinisikan konsep fungsi eksponensial menurut nilai pangkat (pangkat alami, apa itu himpunan bilangan rasional...); Memilih yang salah tanpa membedakan hasil yang datang dengan kondisi apa...

- Salah membaca pertanyaan: Tidak mengonversi satuan, ekspresi matematika salah.

- Salah memahami pertanyaan.

- Lupa syarat pendaftarannya.

- Hilangnya persyaratan masalah, hilangnya kasus pemecahan masalah: Kasus 1, Kasus 2 yang menyebabkan hilangnya jawaban...

- Tidak mengendalikan waktu membuat mudah kehilangan poin pada pertanyaan yang mudah.

Menurut Bapak Duong, selama ini para peserta dapat memperbanyak latihan soal agar terbiasa dengan mentalitas ujian yang sebenarnya, dan secara rutin memperhatikan pengisian kode ujian yang benar; mengerjakannya setiap hari akan membantu meningkatkan keterampilan mereka...

Menurut statistik Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, ujian kelulusan SMA tahun ini telah mendaftarkan 1.067.391 peserta ujian melalui sistem (pada tahun 2023 jumlahnya menjadi 1.024.063). Dari jumlah tersebut, 45.344 peserta ujian mandiri (pada tahun 2023 jumlahnya menjadi 37.841).

Jadwal ujiannya adalah sebagai berikut:

W-448322403_1674808223269717_3177590059603661464_n.jpg
Kesalahan umum saat mengerjakan tes bahasa Inggris untuk kelulusan SMA

Kesalahan umum saat mengerjakan tes bahasa Inggris untuk kelulusan SMA

Hanya tinggal satu minggu lagi hingga ujian kelulusan SMA 2024 resmi dilaksanakan. Para peserta perlu memperhatikan kesalahan-kesalahan dasar saat mengikuti ujian Bahasa Inggris agar mendapatkan hasil terbaik.
Kementerian Pendidikan Ubah Formulir Ujian Kelulusan SMA

Kementerian Pendidikan Ubah Formulir Ujian Kelulusan SMA

Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengatakan bahwa tahun ini, formulir ujian kelulusan sekolah menengah atas akan berubah.