Menurut RT, pada tanggal 16 November, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan bahwa Uni Eropa harus mencari solusi diplomatik untuk konflik di Ukraina karena terus mendanai Kiev akan menghancurkan ekonomi blok tersebut.
"Sungguh gila untuk terus mengirimkan lebih banyak uang ke Ukraina setelah Uni Eropa 'membakar' 185 miliar euro untuk mendukung pemerintah Ukraina sejak konflik antara Moskow dan Kiev meningkat pada Februari 2022," tegas Perdana Menteri Orban.
Masalahnya adalah perang ini akan menghancurkan perekonomian Uni Eropa… Kita mendanai negara (Ukraina) yang tidak memiliki peluang untuk memenangkan perang, sementara kita tidak punya uang bagi Uni Eropa untuk memberikan dorongan baru bagi perekonomiannya, yang sedang sangat terpuruk akibat kurangnya daya saing,” tambahnya.

Menurut Perdana Menteri Orban, para pemimpin blok tersebut "salah besar" karena bersikeras melanjutkan konflik dengan harapan "situasi di garis depan akan membaik dan kita akan memiliki kondisi yang lebih baik untuk negosiasi".
"Situasi saat ini lebih menguntungkan bagi Rusia," kata Perdana Menteri Hongaria.
Perdana Menteri Orban sekali lagi meminta blok tersebut untuk terlibat dalam diplomasi dengan Rusia.
"Mari kita buka jalur komunikasi independen dengan Rusia. Biarkan AS bernegosiasi dengan Rusia, dan kemudian Eropa juga harus bernegosiasi dengan Rusia. Mari kita lihat apakah kita dapat menyatukan posisi AS dan Eropa," ujarnya.
Rusia selalu menegaskan kesiapannya untuk mencari solusi diplomatik bagi konflik di Ukraina, tetapi menekankan bahwa perjanjian apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik serta menjamin bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO, bersama dengan demiliterisasi, de-fasisme, dan pengakuan realitas teritorial di lapangan.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video: Rusia-Ukraina sepakat untuk melanjutkan pertukaran tahanan
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/thu-tuong-hungary-noi-xung-dot-ukraine-huy-hoai-nen-kinh-te-eu-post2149069341.html






Komentar (0)