Perdana Menteri Pham Minh Chinh memimpin upacara penyambutan resmi Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh memimpin upacara penyambutan resmi untuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang sedang melakukan kunjungan resmi ke Vietnam.

Setelah upacara penyambutan resmi, kedua Perdana Menteri mengadakan pembicaraan di Kantor Pemerintah dan menyaksikan pertukaran sejumlah dokumen kerja sama antara kementerian, cabang, dan lembaga kedua negara.

Ini merupakan kunjungan resmi ketiga Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, ke Vietnam, setelah kunjungan sebelumnya pada tahun 2014 dan 2019. Sejak kunjungan resmi Perdana Menteri Pham Minh Chinh ke Belanda (Desember 2022), kementerian dan lembaga terkait dari kedua negara telah berupaya keras untuk melaksanakan secara efektif komitmen dan perjanjian kerja sama yang dihasilkan dari kunjungan tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan aktifnya pertukaran delegasi pada tahun 2023, banyaknya dokumen kerja sama baru yang ditandatangani, dan terus dipertahankannya mekanisme kerja sama bilateral.

Ini adalah ketiga kalinya Perdana Menteri Belanda Mark Rutte secara resmi mengunjungi Vietnam, setelah kunjungan pada tahun 2014 dan 2019.

Dalam pembicaraan tersebut, kedua pihak akan membahas langkah-langkah untuk menciptakan terobosan dalam hubungan bilateral; lebih jauh memperdalam Kemitraan Komprehensif dan Kemitraan Strategis di bidang tanggap perubahan iklim dan pertanian berkelanjutan; berkoordinasi erat untuk mengatasi tantangan regional dan global, menuju tujuan pembangunan berkelanjutan; untuk perdamaian , stabilitas, kerja sama, dan pembangunan di kawasan dan dunia.

Dalam kunjungan ini pula, kedua pemimpin diperkirakan akan melakukan banyak kegiatan bersama, seperti menghadiri Forum Bisnis Teknologi Tinggi, Forum Ekonomi Hijau, dan lain-lain.

Anak-anak menyambut hangat Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.

Selama dekade terakhir, hubungan Vietnam-Belanda telah mencapai kemajuan pesat. Kedua negara telah menjadi Mitra Strategis untuk Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan (2014), dan ditingkatkan menjadi Kemitraan Komprehensif (2019). Selain itu, Belanda telah menjadi investor terbesar, mitra dagang terbesar kedua, dan pasar ekspor Vietnam di Eropa. Belanda menyumbang 48,7% dari modal investasi Uni Eropa di Vietnam.

Belanda juga telah menerapkan banyak program praktis untuk mendukung Vietnam dalam pembangunan sosial-ekonomi, pengurangan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, perawatan kesehatan, memerangi perubahan iklim, dan mengatasi pandemi COVID-19...

Kunjungan Perdana Menteri Belanda ke Vietnam kali ini menegaskan pesan kuat tentang tekad kedua negara untuk menciptakan momentum baru bagi Kemitraan Komprehensif Vietnam-Belanda pada periode mendatang.

Kunjungan Perdana Menteri Belanda ke Vietnam kali ini berlangsung dalam konteks kedua negara merayakan ulang tahun ke-50 terjalinnya hubungan diplomatik (1973-2023), yang menegaskan pesan kuat tentang tekad kedua negara untuk menciptakan momentum baru bagi Kemitraan Komprehensif Vietnam-Belanda pada periode mendatang, memperluas peluang kerja sama di bidang-bidang baru; bekerja sama dan mengembangkan kemandirian dan keberlanjutan, berkontribusi aktif bagi perdamaian, stabilitas, dan pembangunan di kawasan dan dunia.

Perdana Menteri Pham Minh Chinh memperkenalkan kepada Perdana Menteri Mark Rutte warisan budaya, serta gambar pencapaian ekonomi, sosial, dan luar negeri Vietnam.

Delegasi bisnis teknologi tinggi Belanda yang mendampingi Perdana Menteri Mark Rutte dalam kunjungannya ke Vietnam juga akan membuka babak baru dalam hubungan ekonomi yang mendalam dan efektif antara kedua negara di tahun-tahun mendatang, khususnya kerja sama di bidang inovasi, teknologi tinggi, teknologi semikonduktor, dan mikrochip elektronik.

Komentar (0)