Dolar AS melemah dalam perdagangan Rusia-Tiongkok. (Sumber: Xinhua)  | 
Sebelumnya, berbicara di Forum Bisnis di Shanghai pada 23 Mei selama kunjungannya ke Tiongkok, Perdana Menteri Rusia juga mencatat bahwa keputusan bersama kedua negara untuk melakukan sebagian besar transaksi dalam mata uang nasional telah secara signifikan meningkatkan perdagangan bilateral, yang berada di jalur yang tepat untuk mencapai target 200 miliar USD tahun ini.
Moskow telah berulang kali mengatakan pihaknya menganggap dolar AS dan euro tidak dapat diandalkan, karena penggunaannya dalam transaksi lintas batas terancam oleh sanksi Barat terkait konflik di Ukraina.
Perdana Menteri Mishustin menekankan: “Jika pada tahun 2021 hanya sekitar seperempat pembayaran antara kedua negara kita dilakukan dalam mata uang nasional, maka tahun lalu angka ini hampir dua pertiga.”
Bapak Mishustin juga berjanji untuk terus memperkuat “kemandirian kerja sama keuangan bilateral dan dengan demikian memperkuat kedaulatan ekonomi.”
Pada tahun 2022, perdagangan dua arah antara Rusia dan China mencapai rekor tertinggi sebesar 190,27 miliar USD.
Menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan Tiongkok, perdagangan bilateral meningkat 38,7 persen pada kuartal pertama tahun ini, dan kerja sama energi terus menjadi faktor stabilisasi utama bagi hubungan bilateral.
Di tengah sanksi Barat, Rusia mempercepat peralihan ekonomi ke Timur.
Pasar China yang luas dan pemulihan ekonomi yang cepat merupakan keuntungan bagi dunia, dan Rusia tidak terkecuali.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)