5 pilar kerja sama substantif yang diharapkan
Atas undangan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya, bersama dengan delegasi tinggi Vietnam, melakukan kunjungan resmi ke Inggris dari tanggal 28 hingga 30 Oktober.

Sekretaris Jenderal To Lam dan istrinya meninggalkan Hanoi untuk kunjungan resmi ke Inggris.
FOTO: VNA
Dalam wawancara dengan Surat Kabar Thanh Nien pada kesempatan kunjungan resmi Sekretaris Jenderal To Lam, Duta Besar Inggris untuk Vietnam Iain Frew menegaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting dan bersejarah.
"Ini adalah kunjungan pertama Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam ke Inggris dalam 13 tahun. Kunjungan ini menandai perkembangan baru dalam hubungan kedua negara, yang membawa hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi," tegas Duta Besar Frew.
Duta Besar Inggris mengatakan puncak kunjungan tersebut adalah dialog politik tingkat tinggi antara pemimpin kedua negara.
"Menjaga kepercayaan dan dialog di tingkat tertinggi akan membantu kedua negara memajukan kepentingan bersama - mulai dari perdagangan bebas, keamanan global, hingga menanggapi tantangan internasional di tengah dunia yang penuh ketidakpastian," ujar Duta Besar Frew.
Duta Besar Iain Frew menyampaikan optimisme dan harapannya yang tinggi atas hasil substansial yang akan dicapai dari kunjungan tersebut. Pada saat yang sama, beliau menguraikan lima bidang utama yang akan menjadi fokus penguatan dan pendalaman kedua belah pihak.
Pertama, mengenai kerja sama ekonomi dan teknologi, kami akan terus meningkatkan kerja sama ekonomi, terutama di bidang teknologi, kecerdasan buatan (AI), semikonduktor, dan teknologi baru - faktor kunci bagi tahap pembangunan Vietnam berikutnya.
Kedua, di sektor keuangan, Vietnam berencana membangun pusat keuangan internasional di Kota Ho Chi Minh dan Da Nang. Inggris bekerja sama erat untuk berbagi pengalaman dan mendukung pengembangan layanan keuangan dan hukum profesional. Pengembangan sektor keuangan ini akan menciptakan modal bagi pembangunan berkelanjutan seluruh perekonomian.
Ketiga, di bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan, hal ini akan terus menjadi fokus dalam perjanjian baru.
Keempat, di bidang transisi hijau, kerja sama di bidang energi dan transisi hijau akan dipercepat. "Saya yakin diskusi di London akan mewujudkan ambisi tersebut menjadi program kerja sama praktis yang akan menguntungkan kedua negara," ujar Duta Besar Frew.
Kelima, terkait kerja sama global. Dalam konteks lingkungan global yang terus berubah, Duta Besar menyampaikan bahwa kedua negara memiliki banyak kepentingan bersama, mulai dari melindungi sistem internasional yang berbasis aturan, hingga memastikan perdagangan bebas, rantai pasokan yang aman, dan stabil. Kunjungan ini akan memandu kedua negara untuk bekerja sama lebih erat di masa mendatang.
Pencapaian yang mengesankan dalam 15 tahun Kemitraan Strategis
Menengok kembali 15 tahun sejak kedua negara menjalin Kemitraan Strategis, Duta Besar Iain Frew mengungkapkan kegembiraan dan kesannya atas kemajuan luar biasa di segala bidang.

Sekretaris Jenderal To Lam menerima Duta Besar Inggris untuk Vietnam Iain Frew pada tanggal 17 Oktober.
FOTO: VNA
Terkait perdagangan dan investasi, Duta Besar sangat terkesan dengan tingkat pertumbuhannya. "Selama dekade terakhir, omzet perdagangan dua arah hampir tiga kali lipat, kini mencapai lebih dari £9 miliar per tahun," ujar Duta Besar.
Pertumbuhan yang kuat ini, menurut Duta Besar Frew, didukung oleh perjanjian perdagangan bebas bilateral (UKVFTA) dan aksesi resmi Inggris terhadap Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) tahun lalu dengan dukungan Vietnam.
Di bidang pendidikan, Duta Besar menilai kerja sama yang terjalin "sangat mengesankan". Ia mengatakan bahwa selama 15 tahun terakhir, terdapat lebih dari 75.000 mahasiswa Vietnam yang belajar di Inggris dan saat ini terdapat sekitar 12.000 mahasiswa yang belajar setiap tahun.
"Yang lebih penting, ini membantu membangun jembatan antara kedua negara. Orang-orang yang pernah belajar dan tinggal di Inggris kini berkontribusi kepada masyarakat dan membantu semakin menghubungkan kedua negara," ujar Bapak Frew.
Kerja sama iklim juga telah berkembang "sangat pesat", terutama setelah komitmen bersejarah Vietnam di COP26 (2021) untuk mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2050. Kedua negara bekerja sama erat melalui Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP). Duta Besar mengungkapkan bahwa delegasi energi Inggris baru-baru ini mengunjungi Vietnam untuk mendukung pengembangan industri tenaga angin lepas pantai, sebuah bidang di mana Inggris memiliki banyak pengalaman praktis.
Selain itu, kerja sama pertahanan dan keamanan juga merupakan area yang "sangat dinamis", dengan Inggris mendukung Vietnam dalam operasi penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang berkontribusi terhadap keamanan regional dan global.
"Saya yakin bahwa dengan mitra seperti Inggris, bersama dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan global, Vietnam sepenuhnya mampu untuk terus meraih kesuksesan dan mewujudkan aspirasi serta potensi besarnya dalam tahap pembangunan baru ini," tegas Duta Besar Frew.
Sumber: https://thanhnien.vn/tong-bi-thu-to-lam-tham-anh-5-tru-cot-hop-tac-duoc-ky-vong-185251028134846152.htm






Komentar (0)