Menurut The Guardian, Presiden Macron pada 10 Oktober mengangkat kembali Tn. Sébastien Lecornu sebagai Perdana Menteri Prancis, hanya beberapa hari setelah Tn. Lecornu mengundurkan diri dan pemerintahan barunya runtuh.
Perdana Menteri Lecornu mengatakan ia menerima peran tersebut "karena tanggung jawab" dan akan melakukan segala yang ia bisa untuk membantu Prancis meloloskan anggarannya sebelum akhir tahun dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Kita harus mengakhiri krisis politik yang membuat marah rakyat Prancis dan mengakhiri ketidakstabilan yang merusak citra dan kepentingan Prancis,” tambah Bapak Lecornu.

Langkah Presiden Macron yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengangkat kembali Tn. Lecornu hanya beberapa hari setelah secara resmi menerima pengunduran dirinya terjadi di tengah krisis politik yang semakin dalam di Prancis.
Di Partai Renaisans yang berhaluan tengah pimpinan Presiden Macron, Anggota Parlemen Shannon Seban mengatakan kembalinya Lecornu sangat penting untuk memastikan "stabilitas" bagi Prancis. Menteri Pendidikan Élisabeth Borne yang akan segera lengser mengatakan Lecornu dapat "membangun kompromi bagi Prancis".
Namun, partai-partai oposisi melihat ini sebagai tanda bahwa Tn. Macron, yang memiliki sisa masa jabatan kepresidenan selama 18 bulan, menolak untuk memperluas pemerintahannya dengan pandangan politik lain, yang mencerminkan perpecahan di parlemen.
>>> Pembaca diundang untuk menonton lebih banyak video: Korea Selatan secara resmi mencopot Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya pada bulan April 2025
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/tong-thong-macron-tai-bo-nhiem-ong-lecornu-lam-thu-tuong-phap-post2149059918.html
Komentar (0)