Baru-baru ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeluh bahwa mitra Barat lambat dalam memasok senjata dan tidak menyediakan cukup peralatan untuk militer.
| Ukraina ingin memiliki jet tempur MiG-29 Polandia. (Sumber: Wikipedia) |
Tuan Zelensky mengemukakan keluhan di atas saat menjawab pertanyaan wartawan CNN tentang mengapa Kiev tidak memiliki cukup senjata setelah menerima paket bantuan besar dari AS dan pasokan dari Eropa.
Selain itu, menurutnya, selama penangguhan transfer senjata selama delapan bulan ketika Kongres AS tidak dapat membuat keputusan untuk mendukung Ukraina, Kiev terpaksa menggunakan semua cadangannya.
Sejak Rusia memulai kampanye militer khususnya, negara-negara Barat telah berulang kali meningkatkan pasokan senjata ke Ukraina. Kiev juga telah berulang kali meminta mitranya untuk menyediakan rudal yang lebih modern dan jarak jauh.
Rusia telah berulang kali menekankan bahwa transfer senjata Barat ke Kiev dan dukungan untuk pelatihan tentara Ukraina hanya memperpanjang konflik dan tidak mengubah situasi di medan perang.
Juga pada tanggal 15 September, berbicara di Konferensi Strategi Eropa Yalta (YES) ke-20 di Kiev, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha menegaskan bahwa negaranya membutuhkan jet tempur MiG-29 Polandia.
Namun, ia mencatat, transfer tersebut membutuhkan dukungan Uni Eropa (UE) dalam berpatroli di wilayah udara Polandia.
“Kami memahami betul apa yang dimiliki mitra kami dan solusi apa yang dibutuhkan,” tegas Sybiha, seraya menambahkan bahwa Kiev mengharapkan keputusan penting selama masa kepresidenan Polandia di Uni Eropa, yang dimulai pada 1 Januari 2025.
Dalam perkembangan terkait, pada hari yang sama, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengutip Panglima Tertinggi Oleksandr Syrsky yang mengatakan bahwa negaranya berencana untuk memperpanjang periode pelatihan militer dasar bagi tentara Ukraina.
"Rencananya akan dimulai pada Oktober atau November tahun ini. Kami terus fokus pada peningkatan kualitas pelatihan di pusat-pusat pelatihan militer kami," kata Syrsky dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook kementerian.
Menurut pengumuman tersebut, Panglima Tertinggi Syrsky mengadakan pertemuan tentang pelatihan militer yang melibatkan para pemimpin militer yang bertanggung jawab atas pelatihan, serta komandan brigade tempur dan kepala pusat pelatihan.
Selama pertemuan tersebut, mereka membahas berbagai isu yang memengaruhi kualitas pelatihan prajurit dan mengajukan solusi, sekaligus mencari cara untuk meningkatkan program pelatihan.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-ukraine-do-loi-cho-phuong-tay-vi-quan-doi-thieu-vu-khi-muon-ba-lan-cung-cap-mot-thu-do-lien-xo-che-tao-286462.html






Komentar (0)