Dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 11 Oktober, Presiden Zelenskyy berterima kasih kepada Jerman atas dukungannya terhadap Ukraina dalam konfliknya dengan Rusia, dan menekankan bahwa "penting bagi kami agar dukungan ini tidak berkurang tahun depan."
Ia mengatakan akan menyampaikan kepada Kanselir Scholz sebuah rencana untuk memenangkan perang, dan menyatakan harapan konflik akan berakhir "tahun depan, paling lambat tahun 2025".
"Lebih dari negara mana pun di dunia , Ukraina ingin perang ini berakhir dengan cepat dan adil. Perang ini menghancurkan negara kami, merenggut nyawa rakyat kami," kata Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Kanselir Jerman Olaf Scholz tiba untuk pertemuan di kantor kanselir di Berlin, Jerman, 11 Oktober. Foto: AP
Menanggapi permintaan untuk mempertahankan bantuan, Tn. Scholz berjanji bahwa Jerman dan sekutu-sekutunya di Uni Eropa akan mengirimkan lebih banyak peralatan pertahanan ke Ukraina tahun ini, dengan Jerman sendiri menyediakan bantuan sebesar 4 miliar euro hingga tahun 2025, dan menyatakan bahwa "kami tidak akan berhenti mendukung Ukraina."
Tn. Scholz mengatakan bahwa ia dan pemimpin Ukraina sepakat tentang perlunya mengadakan konferensi perdamaian yang akan melibatkan Rusia, tetapi perdamaian "hanya dapat dicapai berdasarkan hukum internasional".
Tuan Zelenskyy kemudian mengakhiri kunjungannya dengan pertemuan dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier.
Sebelumnya, Presiden Zelenskyy meminta dukungan selama tur dua hari ke ibu kota Eropa, termasuk London, Paris, dan Roma, saat Ukraina menghadapi musim dingin ketiga dalam perangnya dengan Rusia.
Pemimpin Ukraina sedang mencari bantuan militer dan keuangan baru dari sekutu Eropa di tengah kekhawatiran dukungannya akan berkurang jika mantan Presiden AS Donald Trump terpilih kembali bulan depan.
Konferensi pertahanan Ukraina-Barat yang dijadwalkan pada 12 Oktober di pangkalan udara AS Ramstein di Jerman barat telah ditunda setelah Presiden AS Joe Biden membatalkan kunjungan kenegaraan ke Jerman karena Badai Milton.
Jerman adalah negara pemberi bantuan militer terbesar ke Ukraina setelah Amerika Serikat. Namun, Bapak Scholz menolak mengirimkan sistem rudal jarak jauh Taurus Jerman karena khawatir ketegangan antara NATO dan Rusia akan meningkat.
Ngoc Anh (menurut AFP)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thong-zelenskyy-hy-vong-xung-dot-voi-nga-se-ket-thuc-vao-nam-toi-post316512.html






Komentar (0)