Menurut Departemen Pendidikan dan Pelatihan Kota Ho Chi Minh, pengembangan peraturan baru ini bertujuan untuk menyempurnakan kerangka hukum dan mengelola kegiatan belajar mengajar tambahan secara lebih efektif, yang masih menjadi isu kontroversial di masyarakat. Proses konsultasi harus diselesaikan sebelum 31 Oktober 2025.

Draf tersebut terdiri dari 5 bab dan 10 pasal. Bab I mengatur ruang lingkup pengaturan dan subjek yang berlaku; Bab II menjelaskan tanggung jawab lembaga dalam mengelola kegiatan belajar mengajar tambahan; Bab III mengatur pengelolaan dan penggunaan dana; Bab IV tentang pengawasan, pemeriksaan, dan penanganan pelanggaran; dan Bab V tentang pelaksanaan.

Poin penting dalam draf ini adalah rencana untuk mempublikasikan daftar siswa yang mengambil kelas tambahan. Oleh karena itu, lembaga bimbingan belajar wajib mengelola, menyimpan, dan siap untuk menyerahkan semua dokumen, termasuk: Izin Usaha; mata pelajaran yang diajarkan pada kelas tambahan, durasi setiap mata pelajaran, waktu mengajar; daftar guru bimbingan belajar, siswa yang mengambil kelas tambahan; jadwal, aplikasi untuk kelas tambahan, dan biaya les.

Mahasiswa HCMC - Nguyen Hue-20.jpg
Siswa di Kota Ho Chi Minh. Foto: Nguyen Hue

Selain itu, rancangan tersebut tidak lagi menyebutkan larangan bimbingan belajar setelah pukul 20.00 seperti sebelumnya.

Kota Ho Chi Minh juga secara jelas mendefinisikan tanggung jawab antara Departemen Pendidikan dan Pelatihan, departemen terkait, Komite Rakyat di tingkat komune dan distrik, kepala sekolah, dan fasilitas bimbingan belajar. Masing-masing pihak memiliki peran spesifik dalam membimbing, memeriksa, mengawasi, memastikan bahwa kegiatan bimbingan belajar mematuhi peraturan, membatasi hal-hal negatif, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang adil dan sehat.


Sumber: https://vietnamnet.vn/tphcm-bo-quy-dinh-cam-day-them-sau-20h-cong-khai-danh-sach-hoc-sinh-hoc-them-2457391.html