Thierry Legault, seorang astrofotografer Prancis, menggunakan teleskop untuk menangkap Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang melintas di depan Matahari pada tanggal 9 Juni.
ISS terbang melintasi gugusan bintik matahari. Video : Thierry Legault
Dengan kecepatan sekitar 28.000 km/jam, ISS menyelesaikan satu orbit mengelilingi Bumi dalam waktu sekitar 90 menit, tetapi hanya melintas di depan Matahari selama sekitar 0,75 detik. Oleh karena itu, menangkap gambar beresolusi tinggi seperti yang dilakukan Legault sangatlah sulit, lapor Business Insider pada 14 Juni.
"Terbang lintas itu berlangsung kurang dari sedetik," kata Legault, yang cukup beruntung untuk mengabadikan momen tersebut ketika, 45 menit kemudian, awan besar bergerak masuk dan menghalangi matahari.
Dalam rekaman tersebut, ISS melintas di depan tiga gugus bintik matahari, salah satunya cukup besar untuk menelan Bumi. Saat itu, astronot NASA Stephen Bowen dan Warren Hoburg baru saja keluar dari stasiun untuk memasang panel surya baru.
Dalam video tersebut, ISS tampak sangat dekat dengan Matahari, tetapi kenyataannya sangat jauh. ISS mengorbit Bumi pada ketinggian sekitar 400 km, sementara Matahari berjarak 150 juta km.
Bintik matahari tampak gelap karena lebih dingin daripada area lain di permukaan Matahari, menurut NASA. Bintik matahari lebih dingin karena terbentuk di tempat medan magnet yang kuat mencegah panas dari interior Matahari mencapai permukaan. Di bintik matahari, medan magnet menjadi tidak stabil dan dapat memicu semburan matahari — ledakan dahsyat yang mengirimkan energi dan partikel berkecepatan tinggi ke luar angkasa. Semburan matahari dapat menciptakan aurora yang spektakuler, tetapi juga dapat mengganggu sinyal radio di Bumi. Semburan matahari yang kuat bahkan dapat memengaruhi satelit, sistem komunikasi, jaringan listrik, dan, dalam kasus terburuk, menyebabkan pemadaman listrik.
Menurut NASA, partikel bermuatan dari semburan matahari juga dapat menimbulkan risiko radiasi bagi para astronaut, terutama saat mereka meninggalkan ISS untuk melakukan perjalanan antariksa. Oleh karena itu, para ilmuwan masih memantau semburan matahari dengan cermat, dan NASA dapat membatalkan perjalanan antariksa sebelum partikel-partikel ini mencapai Bumi untuk memastikan keselamatan astronaut.
Thu Thao (Menurut Business Insider )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)