Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Bagaimana astronaut AI NASA akan menaklukkan Mars?

(Dan Tri) - NASA mengajukan pertanyaan: Bisakah mesin super yang dilengkapi dengan AI menggantikan manusia dalam penerbangan pertama untuk menaklukkan Mars?

Báo Dân tríBáo Dân trí08/10/2025

Phi hành gia AI của NASA sẽ chinh phục sao Hỏa như thế nào? - 1

Astronot AI NASA akan menaklukkan Mars di masa depan (Foto ilustrasi: BGR).

Menghadapi kekhawatiran tentang kesehatan astronaut dalam kondisi sulit di Mars, NASA sedang mempertimbangkan arah baru untuk misi eksplorasi masa depan: menggunakan robot modern yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI).

"Penjelajah" khusus ini tidak membutuhkan makanan, air, oksigen atau perisai radiasi, tetapi dapat bertahan hidup di lingkungan Mars yang keras, membangun tempat berlindung, menambang sumber daya dan menyiapkan infrastruktur sebelum manusia menginjakkan kaki di Planet Merah.

Visi ini menjadi kenyataan. Program Sistem dan Operasi Otonom NASA telah menunjukkan kemampuan AI untuk mengelola pesawat ruang angkasa, mendukung awak, dan memungkinkan operasi otonom bahkan ketika terjadi keterlambatan komunikasi.

Penggunaan AI oleh astronaut membawa banyak manfaat, terutama penghematan biaya dan meminimalkan risiko bagi manusia selama perjalanan luar angkasa yang panjang dan jauh.

Namun, hal ini juga menimbulkan pertanyaan filosofis yang mendalam tentang peran manusia dalam eksplorasi ruang angkasa. Jika mesin adalah "manusia" pertama yang menginjakkan kaki di Mars, apa artinya bagi impian umat manusia untuk menaklukkan alam semesta?

Perjalanan luar angkasa di era AI

Phi hành gia AI của NASA sẽ chinh phục sao Hỏa như thế nào? - 2

Tujuan robot bukanlah untuk menggantikan manusia (Ilustrasi: BGR).

Pascal Lee, seorang ilmuwan planet di Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute dan Mars Institute, telah menghabiskan waktu puluhan tahun mempelajari tantangan pengiriman manusia ke Planet Merah.

Dia telah mengarahkan misi simulasi Mars di lingkungan yang keras di Bumi, dari Arktik hingga gurun tinggi, untuk lebih memahami bahaya dan kompleksitas ekspedisi nyata.

Bapak Lee yakin bahwa pengiriman "astronot super buatan" bisa menjadi cara paling praktis untuk mencapai Mars dalam waktu dekat. Robot penjelajah ini, yang disempurnakan dengan AI canggih, akan berbeda dari wahana penjelajah tradisional.

Mereka dapat beroperasi secara mandiri, membuat keputusan secara langsung meskipun ada penundaan komunikasi, dan bertahan dalam lingkungan yang keras di Planet Merah tanpa mengalami kelelahan seperti manusia.

Pada Konferensi Robotika Luar Angkasa pada bulan Juli 2025, Tn. Lee menekankan bahwa tujuannya bukanlah untuk menggantikan manusia, tetapi untuk menerima bahwa menetap di Mars akan menjadi upaya selama berabad-abad, dengan mesin yang memelopori dan memelihara impian menaklukkan Mars.

Untuk mewujudkan ide ini, NASA telah menerapkan program robotik, mulai dari platform humanoid Valkyrie hingga eksperimen dengan asisten AI (seperti Astrobee di Stasiun Luar Angkasa Internasional). NASA juga secara aktif mengintegrasikan AI ke dalam perencanaan penerbangan.

Meskipun impian jejak manusia di Mars masih ada, langkah realistis ke depan mungkin melibatkan “pelopor silikon” yang tiba lebih dulu, mempersiapkan landasan bagi kehadiran manusia di planet tersebut.

Mendefinisikan ulang eksplorasi ruang angkasa

Phi hành gia AI của NASA sẽ chinh phục sao Hỏa như thế nào? - 3

Robot tidak menggantikan, tetapi menjadi perpanjangan manusia (Ilustrasi: BGR).

Prospek mengirim mesin, alih-alih manusia, ke Mars menantang asumsi lama tentang eksplorasi ruang angkasa. Selama beberapa generasi, citra seorang astronaut yang menancapkan bendera di tanah asing telah melambangkan kemajuan manusia.

Namun seiring berkembangnya AI, kita perlu menata ulang jalan kita untuk menjadi peradaban penjelajah antariksa. Eksplorasi bukan lagi sekadar tentang ketahanan manusia, tetapi tentang bagaimana kita merancang dan memberdayakan sistem cerdas untuk bertindak sebagai perpanjangan dari diri kita sendiri.

Ilmuwan Pascal Lee telah menafsirkan pergeseran ini dengan cara yang sangat manusiawi. Ia membayangkan robot penjelajah bukan sebagai pengganti kita, melainkan sebagai keturunan kita.

Mereka akan menjadi "anak-anak teknologi" yang diciptakan manusia untuk menjelajah ke masa depan di mana kita tidak dapat melangkah dengan aman.

Sama seperti orang tua yang mengirim anak-anaknya ke dunia dengan harapan dan kegelisahan, umat manusia dapat mengirim astronot AI ke Mars dengan bangga sambil tetap memastikan tanggung jawab terpenuhi.

Keberhasilan mereka akan mencerminkan kecerdikan kita. Perjuangan mereka akan mencerminkan keterbatasan kita, dan kehadiran mereka di dunia asing akan menjaga impian misi manusia ke Mars tetap hidup.

Dalam hal ini, kisah penaklukan Mars bukan sekadar uji coba teknologi, tetapi juga refleksi tentang bagaimana kita mendefinisikan eksplorasi, hubungan “inti” (antara manusia dan mesin modern), dan masa depan umat manusia.

Sumber: https://dantri.com.vn/khoa-hoc/phi-hanh-gia-ai-cua-nasa-se-chinh-phuc-sao-hoa-nhu-the-nao-20251008010426553.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Daerah banjir di Lang Son terlihat dari helikopter
Gambar awan gelap 'yang akan runtuh' di Hanoi
Hujan turun deras, jalanan berubah menjadi sungai, warga Hanoi membawa perahu ke jalanan
Rekonstruksi Festival Pertengahan Musim Gugur Dinasti Ly di Benteng Kekaisaran Thang Long

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk