Berbicara kepada wartawan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Tiongkok yang dijadwalkan akhir minggu ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin mengatakan bahwa meskipun ada persaingan antara kedua negara di berbagai bidang seperti ekonomi dan perdagangan, tidak boleh ada upaya untuk saling mengekang atau menekan atas nama persaingan, atau merampas hak pembangunan sah Tiongkok.
"Ini bukan 'persaingan yang bertanggung jawab', melainkan perundungan yang tidak bertanggung jawab. Hal itu hanya akan mendorong kedua negara ke arah konfrontasi dan menciptakan dunia yang terpecah belah ," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin. (Foto: Kementerian Luar Negeri Tiongkok)
Ia mengimbau AS untuk meninggalkan ilusi berurusan dengan Tiongkok "dari posisi yang kuat", dengan mengatakan bahwa kedua pihak perlu meningkatkan hubungan berdasarkan rasa saling menghormati dan kesetaraan, menghormati perbedaan dalam sejarah, budaya, sistem sosial dan pembangunan, kepentingan inti dan perhatian utama satu sama lain.
Menurut Bapak Uong Van Binh, hubungan AS-Tiongkok "perlu memiliki tujuan praktis dan perlu menemukan solusi untuk mencapai tujuan tersebut." "Yang tidak dapat diterima adalah bahwa meskipun menuntut pembukaan jalur komunikasi, AS terus merugikan kepentingan Tiongkok. AS tidak bisa hanya mengatakan satu hal dan melakukan hal lain," ujarnya.
Tiongkok sekali lagi mendesak Amerika Serikat untuk melaksanakan pernyataan positif Presiden Joe Biden: Hentikan campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok dan merugikan kepentingan Tiongkok, hentikan pengekangan dan penindasan terhadap Tiongkok, dan bekerja sama untuk menyingkirkan hambatan, sehingga hubungan Tiongkok-AS dapat secara bertahap bergerak menuju stabilitas," tegas diplomat Tiongkok tersebut.
Merujuk pada agenda terkait kunjungan Bapak Blinken ke Tiongkok, juru bicara Kementerian Luar Negeri negara ini menyampaikan bahwa kedua pihak berencana untuk bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral serta isu-isu internasional dan regional yang mendesak yang menjadi perhatian bersama.
Menteri Luar Negeri AS akan mengunjungi Tiongkok pada tanggal 18 dan 19 Juni. Tn. Blinken akan menjadi Menteri Luar Negeri AS pertama yang mengunjungi Tiongkok dalam lima tahun dan pejabat setingkat kabinet AS pertama yang mengunjungi Beijing dalam empat tahun.
Berbicara sebelum tiba di Beijing, Menteri Luar Negeri Blinken mengatakan tujuan pertama kunjungannya ke Tiongkok adalah untuk "membangun komunikasi terbuka sehingga kedua negara dapat mengelola hubungan secara bertanggung jawab".
Ia juga mengatakan perjalanan itu bertujuan untuk menjajaki kemungkinan bidang kerja sama antara AS dan China, termasuk stabilitas ekonomi global, pemberantasan perdagangan narkotika, masalah iklim dan kesehatan.
Kong Anh (Sumber: Sputnik)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)