Tiongkok dikejutkan dengan penggunaan AI untuk mendobrak batasan komputer kuantum
China baru saja berhasil mensimulasikan sistem kuantum paling rumit dalam sejarah menggunakan superkomputer klasik, membuktikan bahwa AI dapat menggantikan komputer kuantum.
Báo Khoa học và Đời sống•03/11/2025
Tim peneliti Sunway mengejutkan komunitas ilmiah dengan memecahkan masalah yang dulunya dianggap "mustahil" tanpa memerlukan komputer kuantum. Mereka menggunakan superkomputer Oceanlite yang dikombinasikan dengan kecerdasan buatan untuk mensimulasikan sistem kuantum dengan 120 orbital spin, skala terbesar yang pernah tercatat.
Alih-alih menghitung keseluruhan fungsi gelombang, tim membiarkan AI belajar meniru perilaku kuantum melalui model Neural Network Quantum States (NNQS). Jutaan konfigurasi elektron diproses oleh AI dan terus dikalibrasi sendiri hingga secara akurat mensimulasikan energi sistem kuantum.
Rahasia kesuksesan juga terletak pada perangkat keras: Oceanlite menggunakan 37 juta inti pemrosesan dengan algoritma penyeimbangan beban dinamis untuk mengoptimalkan kinerja. Berkat itu, mesin mencapai kinerja yang hampir absolut, memanfaatkan hampir 100% kapasitas perangkat keras selama proses perhitungan. Pencapaian ini membuktikan bahwa superkomputer klasik yang dikombinasikan dengan AI masih dapat melangkah ke "wilayah" komputer kuantum.
Para ilmuwan mengatakan ini bisa menjadi terobosan dalam simulasi kimia, material, dan energi yang akurat tanpa memerlukan laboratorium fisika. Para pembaca yang budiman, silakan tonton lebih banyak video : Alat pemindai iris untuk memverifikasi manusia | VTV24
Komentar (0)