Ketika sebuah mobil tiba-tiba mengeluarkan suara aneh di persimpangan, banyak pengguna kini memilih untuk bertanya kepada chatbot daripada langsung membawa mobil mereka ke bengkel. Di era di mana kecerdasan buatan dapat menulis surat atau mendiagnosis penyakit, meminta AI untuk "mendiagnosis" mobil terasa masuk akal.
Itulah yang ingin diuji oleh Tim Singer, manajer BMS Cars di Hampshire, Inggris. Ia melakukan eksperimen kecil untuk melihat apakah perangkat AI populer seperti ChatGPT, Google AI Overview, dan Microsoft Copilot benar-benar dapat membantu pengguna memecahkan masalah mobil. Eksperimen ini diselenggarakan oleh Scrap Car Comparison, perusahaan pembelian mobil bekas terbesar di Inggris.

Singer mengajukan serangkaian pertanyaan, mulai dari yang mendasar hingga yang rumit. Pertanyaannya mencakup arti lampu peringatan kuning pada Audi A3, atau apakah Renault Clio tua yang bermasalah layak diperbaiki. Setiap jawaban dinilai secara cermat berdasarkan akurasi, keamanan, legalitas, dan kegunaannya.
ChatGPT adalah kontestan yang paling mengesankan. Singer mengatakan chatbot tersebut memberikan saran yang detail, mudah dipahami, dan dapat ditindaklanjuti. Lebih penting lagi, chatbot ini membantu pengemudi menentukan langkah logis selanjutnya daripada mengambil risiko melakukan perbaikan sendiri. Google AI Overview berada di posisi kedua karena jawabannya yang singkat dan mudah dibaca, tetapi terkadang kurang mendalam. Microsoft Copilot mendapat peringkat terendah karena "terlalu banyak bicara tetapi tidak fokus."

Terlepas dari peringkatnya, Tim Singer menekankan bahwa tidak ada alat AI yang sempurna. Ketiga chatbot teratas kesulitan ketika diminta menilai mobil atau memberi saran tentang biaya perbaikan.
Yang lebih mengkhawatirkan, AI ini terkadang memberikan saran yang terlalu optimistis sehingga dapat membuat pengguna merasa kurang percaya diri. "AI memang bisa membantu Anda bernavigasi, tetapi tidak bisa menggantikan pengalaman dan keterampilan seorang mekanik," Singer memperingatkan. "Masalahnya, banyak orang percaya mereka bisa memperbaiki mobil mereka sendiri hanya karena chatbot memintanya."
Hasil pengujian menunjukkan bahwa, meskipun kecerdasan buatan semakin pintar, dalam dunia mekanis yang kompleks di mana keselamatan bergantung pada detail terkecil, pengalaman manusia masih tak tergantikan.
Sumber: https://khoahocdoisong.vn/ai-rat-tot-nhung-khong-the-giup-nguoi-dung-tu-sua-chua-oto-post2149065918.html






Komentar (0)