Kementerian Perdagangan China mengatakan pada tanggal 9 November bahwa mereka telah memberlakukan pengecualian pada ekspor chip dari Nexperia yang memenuhi standar untuk penggunaan sipil.
Sehari sebelumnya, pemerintah Cina mengumumkan pihaknya menunggu tindakan konkret dari Belanda untuk menyelesaikan perselisihan terkait Nexperia, yang telah menyebabkan kekurangan chip bagi perusahaan tersebut dan mengancam industri manufaktur otomotif.
Dalam pernyataan terbarunya, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan pihaknya menyambut baik upaya pihak Eropa untuk mendesak Belanda agar mengoreksi tindakan yang disebut Beijing "salah".
Komisi Eropa (EC) juga mengumumkan pada tanggal 8 November bahwa China mengonfirmasi pemulihan sebagian aktivitas ekspor chip Nexperia.
Nexperia terlibat dalam perselisihan dengan anak perusahaannya di Cina setelah pemerintah Belanda mengambil alih Nexperia dari pemiliknya di Cina, Wingtech Technology, pada tanggal 30 September.
Perusahaan itu juga mencopot CEO asal Tiongkoknya, di tengah kekhawatiran bahwa teknologi perusahaan tersebut dapat diambil alih oleh Wingtech.
Pada tanggal 4 Oktober, Kementerian Perdagangan Tiongkok memutuskan untuk memblokir Nexperia mengekspor chip dari Tiongkok.
Wingtech Group asal Tiongkok membeli seluruh saham Nexperia dari Philips Group dengan harga sekitar $3,63 miliar pada tahun 2018. Perusahaan ini kini menjadi salah satu produsen chip sederhana seperti dioda dan transistor terbesar di dunia .
Namun, perusahaan ini juga mengembangkan chip yang lebih canggih, seperti yang digunakan untuk mengoptimalkan kinerja baterai. Chip dalam jumlah besar yang diproduksi di Belanda banyak digunakan dalam industri otomotif dan elektronik konsumen.
Sebagian besar dirakit di China dan dijual terutama ke distributor.
Source: https://www.vietnamplus.vn/trung-quoc-noi-lai-hoat-dong-xuat-khau-chip-experia-cho-muc-dich-dan-su-post1075975.vnp






Komentar (0)