Tiongkok akan meluncurkan proyek percontohan di lebih dari 20 kota untuk menciptakan budaya perkawinan dan kelahiran di era baru, langkah terbaru yang diambil oleh otoritas negara tersebut untuk mengatasi penurunan angka kelahiran.
Global Times melaporkan pada tanggal 15 Mei bahwa Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok akan melaksanakan proyek untuk mendorong wanita menikah dan memiliki anak.
Global Times menyatakan bahwa proyek percontohan ini berfokus pada mendorong pernikahan dan kelahiran anak di usia yang tepat, mendorong orang tua untuk berbagi tanggung jawab mengasuh anak, dan mengatasi masalah "mahar" yang selangit. Mahar merupakan tradisi lama di Tiongkok, di mana keluarga mempelai pria harus memberikan sejumlah uang kepada keluarga mempelai wanita sebelum pernikahan.
Kantor berita Reuters (Inggris) mengatakan kota-kota dalam proyek percontohan tersebut meliputi Guangzhou, provinsi Guangdong, dan Handan, provinsi Hebei.
“Wilayah percontohan ini diharapkan mengadopsi langkah-langkah inovatif dan proaktif untuk mendukung lingkungan yang mendukung kesuburan dan berkontribusi dalam mendorong modernisasi Tiongkok dengan dukungan pembangunan populasi berkualitas tinggi,” ujar Yao Ying, wakil presiden Asosiasi Keluarga Berencana Tiongkok, dalam sebuah acara di Guangdong pada 11 Mei.
Proyek ini muncul ketika banyak pemerintah provinsi di China juga telah menerapkan langkah-langkah untuk mendorong orang memiliki anak, termasuk insentif pajak, subsidi perumahan, dan pendidikan gratis atau bersubsidi untuk kelahiran anak ketiga.
Pada bulan Maret, para delegasi di Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok mengusulkan agar wanita lajang juga dapat mengakses fertilisasi in vitro (IVF) dan pembekuan sel telur untuk meningkatkan angka kelahiran negara tersebut.
Pada tahun 2022, Tiongkok mencatat penurunan populasi pertamanya sejak tahun 1961. Menurut data yang baru-baru ini dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS), hingga akhir tahun lalu, populasi negara itu mencapai 1,41175 miliar jiwa, turun dari 1,41260 miliar jiwa yang tercatat setahun sebelumnya.
Rata-rata angka kelahiran di Tiongkok pada tahun 2022 adalah 6,77 per 1.000 penduduk, turun dari 7,52 per 1.000 penduduk yang tercatat tahun sebelumnya. Angka ini juga merupakan angka kelahiran terendah yang pernah tercatat di Tiongkok.
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)