Ia meluncurkan Gerakan Pendidikan Populer untuk memberantas buta huruf di seluruh penduduk. Dari "Gerakan Pendidikan Populer" hingga "Gerakan Pendidikan Populer Digital" saat ini, pembelajaran mandiri menjadi semakin penting.
Menurut Presiden Ho Chi Minh, belajar mandiri bukan hanya metode pengembangan pribadi tetapi juga tanggung jawab politik dan moral setiap revolusioner, dari semua lapisan masyarakat, terutama guru dan siswa. Beliau menekankan bahwa: "Jika Anda tidak belajar dengan tekun, Anda tidak dapat maju. Tidak maju berarti mundur. Semakin maju masyarakat, semakin banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan semakin canggih mesinnya. Jika kita tidak belajar, kita akan tertinggal, dan tertinggal berarti tersingkir—kita menyingkirkan diri kita sendiri."
![]() |
| Foto ilustrasi: Ha Anh |
Masyarakat terus berevolusi, dan pengetahuan berubah dengan cepat. Hanya pembelajaran mandiri dan penelitian mandiri yang dapat membantu manusia mengikuti perkembangan zaman. Ketika guru dan siswa memelihara semangat belajar mandiri bersama, hubungan pengajaran-pembelajaran menjadi hubungan kolaboratif dalam proses penciptaan pengetahuan, sejalan dengan semangat Ho Chi Minh "belajar berjalan seiring dengan praktik, belajar sepanjang hidup."
Presiden Ho Chi Minh selalu menganggap guru memiliki peran khusus dalam "membina manusia." Namun, beliau juga menekankan bahwa guru hanya benar-benar berharga ketika mereka tahu bagaimana terus belajar, berlatih, dan meningkatkan kualifikasi profesional dan moral mereka. Guru perlu "bersikap sukarela dan sadar diri, memandang pembelajaran sebagai tugas yang harus diselesaikan oleh kader revolusioner." Belajar mandiri membantu guru mempertahankan keyakinan, antusiasme, dan kreativitas mereka – faktor-faktor yang menentukan kualitas pendidikan liberal. Presiden Ho Chi Minh juga memandang siswa bukan sebagai penerima pengetahuan pasif, tetapi sebagai subjek aktif yang memperoleh, menciptakan, dan menerapkan pengetahuan dalam praktik. Beliau percaya bahwa belajar bukan hanya untuk mengetahui, tetapi untuk pengembangan diri, untuk melayani rakyat dan Tanah Air. Oleh karena itu, belajar mandiri adalah jalan bagi para pelajar untuk mengembangkan kemampuan bawaan mereka, untuk berpikir secara mandiri, otonom, dan kreatif.
Di era digital saat ini, setiap aspek kehidupan sosial, termasuk pendidikan, berubah setiap hari. Volume pengetahuan baru yang sangat besar meningkat dengan cepat, sehingga guru dan siswa perlu secara proaktif terlibat dalam pembelajaran mandiri agar tetap relevan. Guru bukan lagi "orang yang serba tahu," dan siswa bukan lagi "lembaran kosong" yang harus dijawab guru dengan "seribu pertanyaan 'mengapa'." Kemampuan untuk belajar mandiri bukan hanya keterampilan yang diperlukan tetapi telah menjadi fondasi penting untuk beradaptasi dengan perubahan pesat dalam teknologi, pengetahuan, dan pasar tenaga kerja. Teknologi saat ini menyediakan sumber pengetahuan yang tak terbatas yang hanya mereka yang memiliki semangat belajar mandiri yang tahu cara memanfaatkannya secara efektif. Jika kita berpuas diri dengan apa yang sudah kita ketahui, bukan hanya siswa tetapi juga guru akan segera ketinggalan zaman.
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan transformasi digital merupakan faktor penentu dalam pembangunan bangsa; hal ini merupakan prasyarat dan peluang terbaik bagi Vietnam untuk berkembang dan maju di era peningkatan diri ini. Dalam konteks ini, keunggulan hanya akan dimiliki oleh mereka yang proaktif belajar, mengeksplorasi, dan memperbarui pengetahuan serta menggunakan alat-alat baru. Pembelajaran mandiri pribadi perlu ditingkatkan ke level baru: tidak hanya mempelajari pengetahuan dasar tetapi juga mempelajari keterampilan digital, keterampilan analisis data, berpikir kritis, dan manajemen informasi untuk menjadi warga negara digital.
Doktor (PhD).
(Universitas Tay Nguyen)
Sumber: https://baodaklak.vn/thoi-su/chuyen-doi-so/202510/tu-hoc-trong-ky-nguyen-so-fe01ca4/







Komentar (0)