| Rudal jelajah supersonik P-800 Oniks milik militer Rusia. (Sumber: TASS) |
Rudal P-800 Oniks mulai dikembangkan pada tahun 1987 di bawah Uni Soviet, ketika pabrikan bertujuan untuk menciptakan rudal canggih yang mampu menetralisir kapal induk dan kapal perang musuh yang terlindungi dengan baik.
Dirancang untuk menjalankan berbagai misi, Oniks dapat menyerang kapal perang dan target darat. Integrasi sistem panduan canggih, mesin supersonik, dan kompatibilitas dengan platform peluncuran yang fleksibel telah meningkatkan keserbagunaannya.
Diproduksi oleh NPO Mashinostroyeniya, rudal P-800 Oniks masih diproduksi hingga saat ini. Efektivitas tempurnya telah terbukti dalam berbagai konflik, termasuk perang saudara Suriah dan konflik Rusia-Ukraina. Dengan kemampuan untuk diluncurkan dari kapal perang, kapal selam, sistem pantai, dan pesawat terbang, P-800 Oniks merupakan komponen inti dari persenjataan rudal Rusia.
Menurut Sputnik, mengutip sumber dari kompleks industri militer Rusia: Rudal tersebut memiliki desain aerodinamis yang kuat, dengan panjang 8,3 meter, diameter 67 cm, dan berat peluncuran sekitar 3.000 kg, dilengkapi sirip penstabil dan mesin pendorong untuk akselerasi awal.
Beroperasi dalam dua mode penerbangan yang berbeda: pada ketinggian tinggi, rudal mencapai ketinggian hingga 14 km, dan pada ketinggian rendah, rudal mempertahankan ketinggian sekitar 10-15 meter selama fase pendekatan ke target, untuk menghindari deteksi.
Rudal P-800 Oniks memiliki berbagai jenis hulu ledak untuk menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan misi. Versi domestik dilengkapi dengan hulu ledak penembus lapis baja 250 kg, yang mampu menembus target berlapis baja tebal seperti kapal perang. Versi ekspor biasanya menggunakan hulu ledak berdaya ledak tinggi 200 kg. Kedua jenis hulu ledak tersebut memastikan daya hancur yang tinggi terhadap target di laut dan darat.
Rudal ini dilengkapi dengan mesin ramjet supersonik yang menggunakan bahan bakar kerosin, yang beroperasi setelah fase akselerasi awal mesin berbahan bakar padat selesai, memungkinkan rudal mencapai kecepatan hingga 750 m/s di ketinggian tinggi. Di ketinggian rendah atau selama fase akhir, rudal mencapai kecepatan maksimum 680 m/s.
Menurut Sputnik, jangkauan rudal tersebut bergantung pada jalur penerbangannya. Saat terbang di ketinggian tinggi, rudal tersebut dapat menempuh jarak hingga 300 km, sedangkan di ketinggian rendah jangkauannya berkurang menjadi 120 km.
Jenis senjata ini merupakan ancaman nyata bagi kapal perang musuh, karena menggabungkan kecepatan supersonik dengan ketinggian terbang yang sangat rendah.






Komentar (0)