Material 'permen karet luar angkasa' membantu mengungkap asal usul kehidupan.
Sampel dari Bennu mengungkapkan material lunak seperti getah dari zaman kuno, kemungkinan merupakan prekursor kimia yang berkontribusi pada pembentukan kehidupan di Bumi.
Báo Khoa học và Đời sống•16/12/2025
Dalam sebuah studi yang baru saja dipublikasikan, para ahli menganalisis sampel yang dikumpulkan dari asteroid Bennu, yang dijatuhkan oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx milik NASA ke Bumi pada tahun 2023. Melalui analisis ini, mereka menemukan material seperti getah yang mungkin telah ada di Tata Surya sejak 4,6 miliar tahun yang lalu, selama pembentukannya. (Gambar: NASA/Goddard/Universitas Arizona) Para peneliti mengatakan bahwa material tersebut dulunya lunak dan lentur, mirip dengan permen karet yang kita makan saat ini, tetapi kemudian mengeras selama miliaran tahun. Gambar: Sandford dkk., doi: 10.1038/s41550-025-02694-5.
Menurut para peneliti, "permen karet luar angkasa" terbentuk dari material mirip polimer yang sangat kaya akan nitrogen dan oksigen, struktur molekuler kompleks yang mungkin telah menyediakan prekursor kimia yang memunculkan kehidupan di Bumi. Foto: NASA/Goddard/University of Arizona. Oleh karena itu, penemuan "permen karet luar angkasa" dalam sampel yang diambil dari asteroid Bennu sangat penting untuk mempelajari bagaimana kehidupan terbentuk di Bumi, serta untuk menguraikan misteri serupa di planet dan bulan di Tata Surya. Foto: Droneandy/Shutterstock. Dalam sebuah studi yang baru saja diterbitkan, tim peneliti mengatakan bahwa "permen karet luar angkasa" mungkin terbentuk ketika asteroid induk Bennu memanas. Asteroid ini, yang saat ini terletak di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter, diyakini sebagai bagian dari asteroid yang lebih besar yang terpecah. Foto: SWNS.
Asteroid pendahulu ini terbentuk dari material di nebula surya—awan gas dan debu yang berputar yang membentuk Tata Surya—dan mengandung berbagai mineral serta partikel es. Foto: SWNS. Saat asteroid induk ini mulai memanas akibat radiasi alami, sebuah senyawa bernama karbamat terbentuk melalui proses yang melibatkan amonia dan karbon dioksida. Karbamat larut dalam air, tetapi bertahan cukup lama untuk bereaksi dengan molekul lain membentuk rantai yang lebih besar, lebih kompleks, dan kedap air. Gambar: deccanchronicle.com. Dr. Scott Sandford dari Pusat Penelitian Ames NASA dan anggota tim peneliti mengatakan bukti menunjukkan bahwa zat seperti permen karet ini mengendap berlapis-lapis pada partikel es dan mineral di dalam asteroid induk. Foto: earth.com.
Material ini transparan dan fleksibel, seperti permen karet bekas atau plastik lunak. Material ini juga mudah dibentuk—mudah ditekuk, mirip dengan permen karet bekas atau bahkan plastik lunak—dengan komposisi kimia yang mirip dengan poliuretan, polimer sintetis serbaguna yang digunakan di banyak industri saat ini. (Gambar: tech.news.am) Namun, "perekat luar angkasa" berbeda dari poliuretan karena material kuno ini memiliki ikatan yang lebih acak dan heterogen serta komposisi unsur yang bervariasi di antara partikel-partikelnya. Gambar: Perpustakaan Gambar dan Video NASA.
Pembaca diundang untuk menonton video: Peta alam semesta dengan lebih dari 900.000 bintang, galaksi, dan lubang hitam. Sumber: THĐT1.
Komentar (0)