Mengungkap misteri ribuan cangkir tanah liat Yunani berusia 3.500 tahun
Para arkeolog telah menemukan ribuan cangkir tanah liat berusia sekitar 3.500 tahun di Pulau Kreta, Yunani. Cangkir-cangkir ini kemungkinan digunakan untuk minum anggur di pesta-pesta.
Báo Khoa học và Đời sống•31/10/2025
Selama penggalian di situs-situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani, para arkeolog menemukan ribuan cawan tanah liat berusia sekitar 3.500 tahun. Foto: Dewan Pengawas British Museum. Salah satu peradaban maju pertama Eropa, bangsa Minoa—yang tinggal di Pulau Kreta—kemungkinan besar menggunakan cangkir ini untuk minum anggur, menurut para peneliti. Foto: British Museum.
Salah satu gelas anggur akan dipajang bersama gelas kertas dari tahun 1990-an di British Museum. Foto: British Museum. Bangsa Minoa secara teratur mengadakan pesta di istana mereka di Pulau Kreta. Di pesta dan festival mewah ini, mereka bersenang-senang dan merayakan dengan cara mereka sendiri yang unik. Menurut para ahli, "kaum elit memamerkan kekayaan dan status mereka" dengan menyelenggarakan acara-acara ini. Foto: British Museum.
Pesta dan festival seringkali dihadiri banyak orang. Melayani tamu merupakan tanggung jawab besar bagi tuan rumah. Foto: British Museum. "Orang-orang berkumpul dalam kelompok besar dan, seperti hari ini, tidak ada yang mau mencuci piring. Selain praktis, gelas sekali pakai juga menjadi cara untuk memamerkan kekayaan karena semua sumber daya yang digunakan untuk membuatnya," kata Julia Farley, kurator di British Museum. Foto: knossos-palace.gr. Gelas anggur sekali pakai Minoan tidak hanya praktis, tetapi juga memiliki makna lain: membuangnya berarti tuan rumah kaya. Foto: Getty Images.
Namun, penggunaan gelas sekali pakai yang terbuat dari tanah liat Minoan menghasilkan banyak limbah dan berdampak buruk pada lingkungan. Foto: historyextra. Pembaca diundang untuk menonton video : Mengungkap peradaban yang hilang melalui sisa-sisa arkeologi.
Komentar (0)