Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Mengapa beberapa orang mendengarkan musik tapi… tidak melihat apa pun? Sains mengungkap alasannya

Beberapa orang mendengarkan musik tetapi tidak menikmatinya. Sains telah menunjukkan bahwa penyebabnya adalah "pergeseran fase" antara sistem pendengaran dan sistem penghargaan di otak.

Báo Tuổi TrẻBáo Tuổi Trẻ25/11/2025

nghe nhạc - Ảnh 1.

Musik merupakan sumber emosi yang kuat bagi sebagian besar dari kita, namun ada juga yang tidak merasakan apa pun saat mendengarkan musik, baik musik yang ceria maupun yang tenang - Foto: AI

Sekitar satu dekade lalu, para ilmuwan pertama kali menemukan sekelompok kecil orang yang sama sekali "tidak peka" terhadap musik meskipun memiliki pendengaran yang sepenuhnya normal dan mampu merasakan bentuk kesenangan lainnya dalam hidup.

Fenomena langka ini, yang dikenal sebagai "alexia amusikal spesifik", terjadi ketika area otak yang memproses suara tidak terhubung secara efektif dengan area yang bertanggung jawab untuk menciptakan perasaan penghargaan.

Otak mendengar musik tetapi tidak memicu perasaan senang

Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Cognitive Sciences , tim dari Universitas Barcelona merinci mekanisme saraf di balik kondisi tersebut. Mereka mengatakan bahwa gangguan komunikasi antara jaringan pendengaran dan sirkuit penghargaan adalah kunci untuk menjelaskan mengapa beberapa orang gagal merasakan kenikmatan dari melodi, meskipun mereka mampu mendengar dan memproses musik secara normal.

Penelitian ini juga membuka jalan baru untuk memahami perbedaan individu dalam cara orang mengalami kesenangan dan penghargaan secara umum.

"Perbedaannya bukan pada musiknya, melainkan pada hubungan antara area pemrosesan pendengaran dan sistem penghargaan. Otak mendengarnya, tetapi tidak memicu rasa senang," kata ilmuwan Josep Marco-Pallarés.

Untuk mengidentifikasi kondisi ketika musik gagal mencapai "pusat kenikmatan" otak, tim mengembangkan Kuesioner Penghargaan Musik Barcelona (BMRQ), yang menilai respons individu terhadap lima domain: gairah emosi, pengaturan suasana hati, interaksi sosial, gerakan/tarian, dan kegembiraan dalam menemukan musik baru.

Pada kelima kriteria ini, orang dengan "apatis" musikal mendapat skor sangat rendah.

Hasil fMRI menunjukkan pola yang konsisten: otak masih mengenali dan memproses melodi, tetapi sirkuit hadiah merespons sangat lemah saat mendengarkan musik, sementara untuk hadiah lain, seperti memenangkan hadiah, sirkuit hadiah berfungsi sepenuhnya normal.

"Bukan sistem kenikmatan yang rusak. Melainkan bagaimana sistem itu terhubung dengan korteks pendengaran," jelas peneliti Ernest Mas-Herrero. "Setiap jenis emosi kenikmatan membutuhkan jalurnya sendiri, dan musik adalah salah satunya."

Fenomena ini menunjukkan bahwa sistem penghargaan bukanlah mekanisme "semua atau tidak sama sekali" seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebaliknya, sistem ini bergantung pada koordinasi yang tepat antar-area otak.

Genetika atau lingkungan?

Penyebab pastinya masih belum diketahui, tetapi sebuah penelitian pada saudara kembar menunjukkan genetika mungkin menyumbang hingga 54% dari kemampuan merasakan kenikmatan terhadap musik.

Lingkungan, paparan musik, dan perkembangan otak mungkin juga berkontribusi.

Tim ini bekerja sama dengan ahli genetika untuk melacak gen yang terlibat dan melihat apakah kondisinya dapat berubah seiring waktu, atau bahkan dapat dibalik.

Penemuan "apatisme musikal spesifik" tidak hanya menjelaskan mengapa sebagian orang bersikap tenang ketika dihadapkan pada melodi yang membuat orang lain menangis, tetapi juga membuka arah penelitian baru tentang perbedaan individu dalam persepsi mania.

Jika musik dapat memiliki bentuk "kebosanan"-nya sendiri, para ilmuwan memperkirakan kita mungkin juga mengalami hilangnya minat pada makanan, olahraga, atau interaksi sosial, yang semuanya melibatkan jalur saraf yang berbeda.

Memahami mekanisme ini dapat membantu menjelaskan banyak gangguan manusia, mulai dari hilangnya kesenangan dan depresi hingga kecanduan dan gangguan makan, yang semuanya melibatkan cara otak memproses emosi.

Kembali ke topik
MINH HAI

Sumber: https://tuoitre.vn/vi-sao-co-nguoi-nghe-nhac-ma-khong-thay-gi-khoa-hoc-he-lo-nguyen-nhan-2025112400470817.htm


Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Matahari terbit yang indah di atas lautan Vietnam
Bepergian ke "Miniatur Sapa": Benamkan diri Anda dalam keindahan pegunungan dan hutan Binh Lieu yang megah dan puitis
Kedai kopi Hanoi berubah menjadi Eropa, menyemprotkan salju buatan, menarik pelanggan
Kehidupan 'dua-nol' warga di wilayah banjir Khanh Hoa pada hari ke-5 pencegahan banjir

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

Rumah panggung Thailand - Di mana akarnya menyentuh langit

Peristiwa terkini

Sistem Politik

Lokal

Produk