Majalah perjalanan bergengsi Travel + Leisure baru saja mengumumkan daftar 25 negara terbaik untuk pelancong solo, di mana Vietnam berada di peringkat 5 destinasi paling luar biasa.
Laporan ini didasarkan pada keselamatan, kemudahan perjalanan, keramahan masyarakat, serta pengalaman budaya dan alam yang unik.
Travel + Leisure menyoroti bahwa perjalanan solo menjadi tren global, karena semakin banyak orang mencari “kebebasan, kemandirian, dan penemuan jati diri” melalui perjalanan mandiri.
Dalam tren itu, Vietnam dianggap sebagai salah satu tujuan paling potensial, bukan hanya karena keindahan alamnya tetapi juga karena keamanannya, keramahannya, keramahtamahannya, kulinernya yang lezat, dan pengalaman autentik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Menurut Travel+Leisure, Vietnam menawarkan pengalaman "lengkap" bagi pelancong solo: dari keajaiban alam hingga budaya asli yang unik.
Wisatawan dapat berlayar di Teluk Bai Tu Long dengan “air biru kehijauan yang sejuk”, menjelajahi Gua Son Doong - salah satu gua alam terbesar di dunia atau berjalan-jalan di Hoi An pada malam yang diterangi cahaya bulan untuk mengagumi ribuan lentera yang bersinar terang di sepanjang Sungai Thu Bon.

Di Hanoi, jalan-jalan tua dan Danau Hoan Kiem menawarkan perpaduan kehidupan tradisional dan modern, sempurna untuk dijelajahi oleh wisatawan solo dengan berjalan kaki.
Sementara itu, di Kota Ho Chi Minh, Pasar Ben Thanh, bersama dengan destinasi bersejarah seperti Terowongan Cu Chi, membuat perjalanan seorang pelancong solo menjadi kaya dan berkesan.
Selain Vietnam, daftar ini juga mencakup destinasi terkenal seperti Islandia, Jerman, Kosta Rika, Selandia Baru, Belanda, Australia, Norwegia, Irlandia... Setiap destinasi sangat dihargai karena sistem transportasinya yang nyaman dan kemampuannya menghadirkan rasa aman bagi wisatawan.
Sebelumnya, pada tahun 2024, Time Out - majalah perjalanan terkemuka di Inggris - juga menempatkan Vietnam di peringkat 9 destinasi teraman di dunia bagi pelancong wanita solo.
Menurut daftar ini, Vietnam adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk. Destinasi lainnya termasuk Sri Lanka, Portugal, Republik Ceko, Jepang, Guatemala, Australia, Yunani, dan Selandia Baru.
Time Out juga merekomendasikan Vietnam sebagai destinasi dengan beragam lanskap alam dan warisan budaya. Dalam perjalanan panjang dari Hanoi ke Kota Ho Chi Minh, Hue dan Hoi An adalah destinasi yang wajib dikunjungi.
Editor Time Out juga menyarankan untuk menjelajahi desa-desa kuno Hoi An, yang terkenal dengan kehidupan yang santai dan suasananya yang tenang. Jangan lupa untuk menikmati kuliner Hue, yang dulunya merupakan ibu kota Dinasti Nguyen, dinasti feodal terakhir Vietnam.
“Dalam hal destinasi teraman bagi perempuan yang bepergian sendiri di Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam selalu menjadi dua teratas, tetapi Vietnam masih merupakan pilihan yang lebih baik,” komentar Time Out.
Berkat stabilitas politik dan tingkat kejahatan kekerasan yang rendah, Kota Ho Chi Minh dan Hanoi juga merupakan tujuan ideal bagi ekspatriat.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kementerian Keuangan, pada bulan Oktober jumlah wisatawan mancanegara ke negara kita mencapai 1,73 juta orang, meningkat 13,8% dibanding bulan sebelumnya dan meningkat 22,1% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Dalam 10 bulan pertama tahun 2025, pengunjung internasional ke Vietnam mencapai hampir 17,2 juta, peningkatan 21,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah pengunjung internasional ke Vietnam pada bulan Oktober dan 10 bulan pertama tahun 2025 terus mencatat sinyal positif, yang mencerminkan pemulihan kuat industri pariwisata setelah masa sulit akibat pandemi dan fluktuasi ekonomi global.
Dalam 10 bulan pertama tahun 2025, Asia tetap menjadi pasar utama, dengan proporsi tertinggi yaitu 13,618 juta pengunjung, naik 21% dibandingkan periode yang sama. Hal ini mencerminkan posisi Vietnam sebagai destinasi unggulan di kawasan ini, terutama menarik wisatawan dari Korea, Tiongkok, Jepang, dan negara-negara ASEAN.
Pasar kedua adalah Eropa dengan 2,127 juta pengunjung, peningkatan tajam sebesar 34,9%, ini merupakan peningkatan tertinggi di kawasan tersebut, dan juga merupakan sinyal positif yang menunjukkan bahwa pasar yang jauh dari Vietnam pulih dengan cepat, berkat kebijakan e-visa yang diperluas dan kampanye untuk mempromosikan citra pariwisata Vietnam di negara-negara Eropa.
Seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan mancanegara, pendapatan pariwisata pada 10 bulan pertama tahun 2025 diperkirakan mencapai VND 77.400 miliar, naik 19,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024; pendapatan dari layanan akomodasi dan katering diperkirakan mencapai VND 695.100 miliar, naik 14,6%.
Destinasi wisata utama seperti Hanoi, Kota Ho Chi Minh, Quang Ninh, Khanh Hoa, dan Phu Quoc mencatat peningkatan kunjungan internasional yang stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Banyak destinasi wisata baru, produk wisata pengalaman, wisata hijau, dan wisata budaya telah diinvestasikan secara sistematis, yang berkontribusi untuk menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama dan berbelanja lebih banyak.
Secara umum, pariwisata Vietnam pada tahun 2025 akan terus tumbuh secara komprehensif di sebagian besar wilayah pasar, terutama Asia dan Eropa. Hasil ini menunjukkan efektivitas kebijakan pintu terbuka, perluasan visa, dan kegiatan promosi internasional, serta menegaskan bahwa target menyambut lebih dari 20 juta pengunjung internasional pada tahun 2025 sepenuhnya dapat diwujudkan.
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/viet-nam-lot-top-5-quoc-gia-ly-tuong-nhat-cho-du-lich-mot-minh-post1078957.vnp






Komentar (0)