Fenomena India
Dalam beberapa tahun terakhir, India telah membuat terobosan nyata di bidang teknologi. Selain berada di antara 5 negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan memiliki tingkat pertumbuhan PDB hingga 7% per tahun, negara ini memiliki kondisi lain untuk mengembangkan inovasi baru dengan cepat. Ini berarti menciptakan perusahaan rintisan yang menjanjikan.
India memiliki populasi termuda di dunia . Urbanisasi yang pesat. Sumber daya intelektual dan profesional kelas dunia dari India. Pertumbuhan pesat dalam e-commerce. Infrastruktur yang memadai dengan akses internet yang terjangkau. Sistem pembayaran elektronik UPI dan kartu identitas digital biometrik Aadhaar untuk sebagian besar warga negara.
Beberapa analis memperkirakan bahwa India akan menjadi salah satu dari 3 ekonomi teratas di dunia pada tahun 2030. Itulah sebabnya negara ini menarik investasi.
Potensi pasar India diakui oleh para pemodal dan investor terkemuka seperti miliarder Ray Dalio dan Elon Musk. Keduanya yakin bahwa dalam kondisi saat ini, India akan segera menjadi pusat kekuatan digital sejati.
Tesla GigaFactory, yang dijadwalkan mulai dibangun pada awal tahun 2024, kemungkinan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri teknologi India.
Pada tahun 2021, India menarik modal ventura sebesar $70 miliar. Pada tahun 2022, nilainya menurun menjadi $56,5 miliar, tetapi jumlah proyek tetap sama (sekitar 1.500 proyek), 200% lebih tinggi dibandingkan periode sebelum tahun 2021.
India semakin menarik modal ventura. Tingkat pertumbuhannya dari 3% (tahun 2020) menjadi 5% pada tahun 2022.
Investor akan beralih dari China ke India, dengan jumlah perusahaan rintisan yang sukses bernilai lebih dari $1 miliar melampaui China, menurut Axevil Capital.
Prospek investasi
Tiga bidang yang menarik minat investor adalah teknologi konsumen, Fintech, dan perangkat lunak SaaS. Teknologi konsumen meliputi e-commerce, teknologi untuk pendidikan , layanan kesehatan, dan gim. Belanja daring merupakan bidang penting.
Fintech berjanji menghadirkan kemudahan dan keamanan dalam bekerja berkat perlindungan data pribadi dengan biometrik dan enkripsi, serta perbankan online.
Perangkat lunak sebagai layanan (SaaS) terutama dibangun pada platform teknologi cloud, cocok untuk semua perusahaan, membantu mengurangi biaya operasional.
Dari total investasi di perusahaan-perusahaan India, 88% berada pada tahap akhir. Ini merupakan salah satu cara untuk mengamankan investasi. Perusahaan rintisan semacam itu hampir tidak pernah bangkrut.
Diperkirakan bahwa antara sekarang dan akhir tahun 2023, banyak putaran investasi dan IPO yang sukses akan diselesaikan, termasuk BYJU, Razorpay, dan Gupshup.
Ha Thao (Menurut Finambank)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)