Pada tanggal 29 September, ITA mengonfirmasi bahwa petinju Afghanistan Mohammad Khaibar Nooristani, yang bertanding di ASIAD ke-19, dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.
Mohammad Khaibar Nooristani dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.
Dengan demikian, sampel A milik Mohammad Khaibar Nooristani dinyatakan positif mengandung dua zat terlarang, keduanya merupakan steroid anabolik. Ia juga merupakan atlet pertama di ASIAD 19 yang terbukti menggunakan doping.
Sebelumnya, Penasihat Komite Antidoping Dewan Olimpiade Asia, Mani Jegathesan, menegaskan, atlet mana pun yang menggunakan zat terlarang di ASIAD akan langsung didiskualifikasi.
"Setiap atlet yang berpartisipasi di Asian Games harus memahami bahwa mereka dapat menjalani pemeriksaan acak kapan saja. Itulah cara terbaik untuk memastikan turnamen ini bersih," ujar Mani Jegathesan.
Pada tanggal 21 September, ITA melakukan tes doping terhadap Mohammad Khaibar Nooristani.
Namun, empat hari kemudian, petinju Afghanistan itu masih berpartisipasi dalam babak kualifikasi 71kg dan kalah dari lawannya.
Untuk menjelaskan hal ini, ITA mengatakan bahwa tes doping akan memakan waktu lama sehingga Nooristani masih dapat berpartisipasi dalam babak kualifikasi.
Menurut informasi dari negara tuan rumah China, akan ada sekitar 12.000 atlet yang berpartisipasi di ASIAD 19.
Akibatnya, Badan Pengujian Internasional mengatakan tidak dapat memperoleh semua sampel doping.
Sebaliknya, ITA akan memilih atlet secara acak, termasuk mereka yang memiliki prestasi tinggi seperti memecahkan rekor dunia atau Asia atau kasus di mana mereka "menerima informasi rahasia".
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)