
Lokakarya ini dihadiri oleh para ilmuwan , wakil dari berbagai departemen, kementerian, lembaga, seniman, serta masyarakat adat yang bahu-membahu melestarikan dan memajukan nilai-nilai budaya tradisional yang berharga.
Kebudayaan selalu dianggap sebagai sumber daya penting bagi pembangunan berkelanjutan, yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi , penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas kehidupan sosial. Partai dan Negara senantiasa memandang pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya nasional sebagai tugas strategis, baik yang mendesak maupun jangka panjang, terutama dalam konteks integrasi internasional dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi suku minoritas, budaya tradisional bukan hanya aset spiritual yang tak ternilai harganya, tetapi juga sumber daya unik untuk mengembangkan wisata budaya, wisata masyarakat, dan ekowisata.

Orientasi penggabungan pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata telah dituangkan dalam berbagai kebijakan dan pedoman utama, seperti Resolusi No. 08-NQ/TW tahun 2017 tentang pengembangan pariwisata sebagai sektor ekonomi unggulan; Proyek No. 6 tentang "Pelestarian dan promosi nilai-nilai budaya tradisional yang luhur dari etnis minoritas yang dikaitkan dengan pengembangan pariwisata" dalam Program Target Nasional Pembangunan Sosial Ekonomi di Daerah Etnis Minoritas dan Pegunungan untuk periode 2021-2030...
Kebijakan ini menciptakan koridor penting untuk membantu daerah memulihkan, melestarikan, dan mempromosikan nilai-nilai budaya tradisional, sembari memasukkan budaya ke dalam kegiatan pariwisata, khususnya pariwisata masyarakat, guna membuka mata pencaharian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Dalam praktiknya, implementasi Proyek 6 periode 2021-2025 di seluruh negeri telah membuahkan hasil positif. Banyak nilai budaya yang terancam punah telah dipulihkan secara efektif; banyak kegiatan budaya telah menyebar secara positif kepada masyarakat dan wisatawan domestik maupun internasional; arahan pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata komunitas telah meningkatkan lapangan kerja bagi masyarakat di daerah terpencil...
Namun, proses ini memerlukan keseimbangan antara konservasi dan pembangunan; menyelaraskan kepentingan ekonomi, budaya dan lingkungan; menerapkan teknologi dalam konservasi; memperkuat koordinasi antara masyarakat, bisnis dan lembaga manajemen sambil menemukan solusi untuk mencegah risiko komersialisasi warisan...
Dalam konteks integrasi yang mendalam, pelestarian dan promosi budaya tradisional yang terkait dengan pengembangan pariwisata telah menjadi kebutuhan mendesak dan berjangka panjang. Kegiatan ini tidak hanya melestarikan identitas dan menciptakan mata pencaharian bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, peningkatan kondisi kehidupan berkelanjutan, dan penguatan kebanggaan budaya, sehingga membantu masyarakat menjadi lebih percaya diri dalam proses integrasi.
Oleh karena itu, lokakarya ini akan menjadi wadah bagi para ilmuwan, pengelola, pelaku bisnis, dan perwakilan masyarakat untuk membahas nilai-nilai budaya yang perlu diutamakan untuk dilestarikan dalam konteks baru; hubungan antara pelestarian budaya dengan pembangunan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan; dampak integrasi dan teknologi digital terhadap upaya pelestarian; peran masyarakat sebagai subjek dalam melestarikan budaya; solusi dan kebijakan untuk memanfaatkan sumber daya budaya secara wajar dan mengembangkan pariwisata yang menjamin kepentingan masyarakat.
Pendapat dalam lokakarya tersebut akan berkontribusi untuk melengkapi dasar teoritis dan praktis dalam melestarikan dan mempromosikan budaya etnis minoritas yang dikaitkan dengan pengembangan pariwisata; mengusulkan solusi praktis, layak, manusiawi yang sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah.
Sumber: https://nhandan.vn/xay-dung-chien-luoc-tong-the-cho-thuong-hieu-du-lich-van-hoa-dan-toc-thieu-so-post924835.html






Komentar (0)