Konstruksi pedesaan baru: Fleksibel dalam implementasi

Setelah penggabungan unit administratif, Provinsi Thai Nguyen memiliki 77 komune yang melaksanakan Program Target Nasional Pembangunan Pedesaan Baru. Dalam konteks pemerintahan daerah yang beroperasi dengan model dua tingkat dan penggabungan yang sedang dilaksanakan, sebagian besar komune di provinsi tersebut telah berubah status, dan 100% di antaranya harus menyesuaikan perencanaan mereka. Oleh karena itu, pelaksanaan Program hingga akhir tahun menghadapi banyak kesulitan dan tantangan.

Petani Thai Nguyen berfokus pada penerapan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta transformasi digital dalam produksi, promosi, dan konsumsi produk teh, yang berkontribusi pada pembangunan kawasan pedesaan baru yang cerdas. Foto: TL

Kesulitan terbesar saat ini adalah bahwa komune-komune setelah reorganisasi belum memenuhi kriteria No. 1 Perencanaan (setidaknya hingga akhir tahun 2025), sehingga seluruh provinsi belum memiliki komune yang memenuhi syarat untuk diakui memenuhi standar perdesaan baru (NTM). Hal ini menyebabkan kurangnya pewarisan hasil pembangunan perdesaan baru di wilayah-wilayah sebelum penggabungan.

Selain itu, pelaksanaan proses pengakuan kembali komune yang diatur berdasarkan Keputusan No. 18/2022/QD-TTg tanggal 2 Agustus 2022 Perdana Menteri (dalam kasus di mana komune dianggap memenuhi kriteria Perencanaan menurut rancangan Kementerian) juga memerlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya, sehingga menimbulkan dampak yang signifikan terhadap kegiatan Komite Rakyat di tingkat komune, yang sedang berada di bawah tekanan besar.

Patut dicatat, saat ini, pemerintah daerah di provinsi ini sedang mengembangkan tujuan, rencana, dan proyek untuk melaksanakan Program periode 2026-2030. Namun, Pemerintah Pusat belum menerbitkan Kriteria Pedesaan Baru untuk periode 2026-2030 (rancangannya belum terpadu dan perlu disesuaikan secara berkala) serta belum adanya pengumuman mengenai sumber modal untuk program sasaran nasional periode 2026-2030, sehingga menyebabkan banyak kesulitan dalam mengarahkan pemerintah daerah untuk meninjau, menilai situasi terkini, dan menyusun rencana untuk periode berikutnya. Hal inilah yang menjadi alasan utama mengapa penyusunan rencana pelaksanaan Program periode 2026-2030 di provinsi ini menemui banyak kendala.

Menghadapi kesulitan-kesulitan ini, mulai saat ini hingga akhir tahun, Thai Nguyen secara proaktif menyesuaikan fokus pelaksanaan Program. Bapak Nguyen Thanh Nam, Kepala Departemen Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan Pedesaan, mengatakan: Alih-alih berfokus pada pencapaian target jumlah kecamatan yang memenuhi standar, provinsi telah beralih untuk meningkatkan kualitas kriteria yang telah dicapai dan berupaya untuk melengkapi kriteria yang belum terpenuhi di kecamatan-kecamatan yang ada.

Petani Thai Nguyen secara proaktif menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam produksi, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan yang stabil. Foto: TL

Untuk mencapai tujuan ini, selain memperkuat kepemimpinan, arahan, dan meningkatkan peran serta tanggung jawab para pemimpin komite dan otoritas Partai di semua tingkatan, provinsi terus meningkatkan kualitas dan efektivitas operasional Komite Pengarah di semua tingkatan; sekaligus memobilisasi partisipasi seluruh sistem politik dan masyarakat untuk berhasil melaksanakan tujuan dan tugas pembangunan wilayah pedesaan baru pada tahun 2025. Khususnya, upaya propaganda dan mobilisasi untuk meningkatkan kesadaran, mempromosikan peran rakyat dan komunitas sebagai subjek dengan motto "Rakyat tahu, rakyat berdiskusi, rakyat bertindak, rakyat memeriksa, rakyat mengawasi, rakyat mendapat manfaat" terus dijunjung tinggi.

Bersamaan dengan itu, provinsi ini telah mendorong implementasi efektif Gerakan "Thai Nguyen Bergandengan Tangan Membangun Kawasan Pedesaan Baru" dan Kampanye "Seluruh Rakyat Bersatu Membangun Kawasan Pedesaan Baru dan Kawasan Perkotaan Berperadaban" untuk menciptakan konsensus dan menyebarkan semangat kesadaran diri serta kreativitas dalam proses implementasi. Di saat yang sama, provinsi ini berfokus pada inspeksi dan supervisi untuk segera mendeteksi dan mengatasi kesulitan serta permasalahan yang timbul dalam implementasi Program.

Sejalan dengan solusi-solusi di atas, mulai sekarang hingga akhir tahun, unit dan daerah harus menyusun rencana pencairan dana yang terperinci untuk setiap proyek dan mematuhi jadwal pencairan setiap bulannya. Selain itu, perlu memperkuat inspeksi lapangan, mendorong kontraktor untuk mempercepat progres, menghilangkan hambatan dalam pembebasan lahan dan lokasi, mempercepat pembebasan lahan, konstruksi, penerimaan volume, serta menyelesaikan pencatatan pembayaran dan pelunasan. Khususnya, hasil pencairan modal akan menjadi kriteria penting dalam menilai tingkat penyelesaian tugas para pimpinan instansi, unit, serta kolektif dan individu terkait.

Dengan tekad untuk melaksanakan Program dengan hasil yang terbaik, mulai saat ini hingga akhir tahun, tugas utama provinsi adalah memperkuat disiplin dan ketertiban dalam pencairan modal; sementara itu, memberikan sanksi yang tegas sesuai ketentuan perundang-undangan bagi para investor, organisasi dan perseorangan yang dengan sengaja menunda-nunda kemajuan alokasi, pelaksanaan dan pencairan modal.

Sumber: https://baothainguyen.vn/tin-moi/202510/xay-dung-nong-thon-moi-linh-hoat-trong-thuc-hien-1bd6dd5/