Produsen pakaian olahraga asal Jerman, Adidas, telah mengeluarkan permintaan maaf resmi setelah dituduh melakukan perampasan budaya dalam desain sandal barunya "Oaxaca Slip-On".
Sandal tersebut, yang diciptakan oleh desainer Amerika Willy Chavarria, terinspirasi oleh sandal tradisional "huarache" yang dikenakan oleh penduduk asli Villa Hidalgo Yalalag di negara bagian Oaxaca, Meksiko, yang tidak terlibat dalam produksinya.
Menurut seorang koresponden VNA di Jerman, pada 11 Agustus, perusahaan pakaian olahraga yang berbasis di Bavaria tersebut menyatakan dalam sebuah pernyataan: "Adidas menghormati kekayaan budaya masyarakat adat Meksiko dan pentingnya warisan kerajinan mereka. Oaxaca Slip-On terinspirasi oleh desain di Oaxaca, yang berakar pada tradisi Villa Hidalgo Yalalag. Kami secara terbuka meminta maaf dan menegaskan kembali komitmen kami untuk bekerja sama dengan Yalalag dalam dialog yang saling menghormati dan menghormati warisan budaya mereka."
Masalah ini telah menyebar luas sehingga Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyebut desain sepatu tersebut sebagai "apropriasi budaya yang tidak pantas", dan mengkritik: "Perusahaan-perusahaan besar mengambil produk, ide, dan desain dari masyarakat adat Meksiko. Itu adalah hak kekayaan intelektual."
Gubernur negara bagian Oaxaca, Salomon Jara, mengatakan di media sosial bahwa "huarache Yalalag adalah bagian dari warisan budaya kami, sebuah tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi dan mencerminkan identitas komunitas ini," seraya menambahkan: "Warisan ini adalah salah satu harta terbesar kami, dan kami tidak akan membiarkannya diperlakukan sebagai komoditas".
Sumber: https://www.vietnamplus.vn/adidas-xin-loi-vi-thiet-ke-dep-bi-cao-buoc-chiem-doat-van-hoa-mexico-post1055094.vnp






Komentar (0)