Menteri Luar Negeri Shoukry juga menyoroti sikap tegas Mesir terhadap aneksasi sepihak ilegal oleh Israel atas tanah, atau pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry pada tanggal 26 Mei (waktu Kairo) meminta pihak-pihak internasional untuk secara langsung mendukung anggaran Otoritas Palestina, dalam menghadapi pembatasan keuangan yang diberlakukan oleh Israel.

Warga Palestina dievakuasi dari Jabalia, Jalur Gaza utara ke Kota Gaza pada 24 Mei 2024.
Selama pertemuan tingkat menteri yang dihadiri oleh beberapa Menteri Luar Negeri dari negara-negara Arab dan Uni Eropa (UE), Tn. Shoukry menekankan pentingnya memberikan dukungan yang diperlukan bagi Otoritas Palestina untuk terus memenuhi mandatnya.
Seorang koresponden VNA di Kairo mengutip pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Mesir yang mengatakan bahwa pertemuan tersebut difokuskan pada perkembangan masalah Palestina dan upaya terkait untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan mencegah memburuknya situasi di Tepi Barat.
Para menteri menekankan perlunya mengakhiri krisis kemanusiaan di Gaza, dengan mencapai gencatan senjata, memastikan akses penuh dan aman terhadap bantuan, dan membuka semua penyeberangan darat antara Israel dan Gaza untuk meningkatkan aliran bantuan.
Dalam pertemuan tersebut, Bapak Shoukry menuntut agar Israel mengembalikan pendapatan pajak yang ditahan oleh Otoritas Palestina. Ia juga menyerukan penghentian serangan oleh pemukim Israel di Tepi Barat.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Shoukry menyoroti sikap tegas Mesir terhadap aneksasi sepihak ilegal oleh Israel atas tanah, atau pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem.
Ia juga membahas risiko kemanusiaan serius yang ditimbulkan oleh operasi militer Israel yang sedang berlangsung di kota Rafah, Palestina, dan memperingatkan konsekuensi operasi ini bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Menteri luar negeri Mesir juga mendesak kondisi aman bagi tim bantuan internasional untuk menerima dan mendistribusikan bantuan di Jalur Gaza, dan mengatakan perkembangan di lapangan melemahkan upaya internasional untuk menerapkan solusi dua negara.
Terakhir, Menteri Luar Negeri Mesir Shoukry mengimbau pihak-pihak internasional untuk mengutamakan jalan perdamaian, menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kesetaraan, serta mengambil langkah-langkah praktis untuk mengubah situasi saat ini, dengan berupaya mewujudkan solusi dua negara.
Ia juga memperingatkan bahwa para pihak berisiko menghadapi konsekuensi yang mengerikan jika solusinya gagal.
Sumber






Komentar (0)