Laporan tersebut menyatakan bahwa AI akan membantu perekonomian mengakses komoditas penting seperti bahan baku, semikonduktor, dan komponen, serta material untuk produksi, dengan mudah, sehingga mendorong perkembangan industri dan meningkatkan produktivitas. Pada tahun 2023 saja, omzet perdagangan global kelompok komoditas ini diperkirakan mencapai sekitar 2.300 miliar dolar AS.
Namun, WTO memperingatkan bahwa disparitas akses teknologi AI antarnegara dapat memperlebar kesenjangan digital, sehingga menyulitkan banyak negara untuk berpartisipasi dalam perdagangan digital. "AI memiliki potensi besar untuk mengurangi biaya perdagangan dan meningkatkan produktivitas. Namun, akses terhadap teknologi AI dan kapasitas untuk berpartisipasi dalam perdagangan digital masih belum merata," tulis Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo-Iweala dalam kata pengantar laporan tersebut.
"Jika perdagangan, investasi, dan kebijakan pendukung dipadukan dengan baik, AI akan membuka peluang pertumbuhan baru bagi semua perekonomian. Dengan kerangka kerja yang tepat, perdagangan dapat memainkan peran kunci dalam memastikan AI melayani kepentingan bersama. WTO berkomitmen untuk mendampingi dan mendukung upaya ini," tambahnya.
Menurut skenario WTO, ketika negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mengurangi separuh kesenjangan infrastruktur digital dengan kelompok berpenghasilan tinggi dan mengadopsi AI secara luas, pendapatan mereka akan meningkat sekitar 15% dan 14%.
WTO menyerukan peningkatan kerja sama internasional di bidang AI dan perdagangan, serta menegaskan perlunya mempertahankan kebijakan perdagangan yang terbuka dan terprediksi guna menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan teknologi. Laporan tersebut juga menyatakan bahwa jumlah pembatasan perdagangan terhadap barang-barang terkait AI telah meningkat tajam, dari 130 pada tahun 2012 menjadi hampir 500 pada tahun 2024.
Selain itu, WTO merekomendasikan agar negara-negara meningkatkan investasi di bidang pendidikan , pelatihan, dan memperbaiki kebijakan pasar tenaga kerja untuk mencegah risiko meningkatnya ketimpangan. Menurut organisasi ini, dengan kebijakan dan investasi yang tepat, AI akan membuka banyak peluang baru, memperkuat sistem perdagangan internasional, dan mendukung pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan komprehensif.
Sumber: https://baochinhphu.vn/ai-giup-buon-ban-toan-cau-dat-hang-10225091910433086.htm
Komentar (0)