Bloomberg pada 10 Oktober mengutip pernyataan pejabat senior yang mengetahui masalah tersebut, yang menyatakan bahwa India akan membangun dua kapal selam bertenaga nuklir dan membeli 31 kendaraan udara nirawak (UAV) buatan Amerika Serikat. Paket persenjataan ini bernilai sekitar 350 miliar rupee (4,2 miliar dolar AS).
Kapal selam kelas Scorpene milik Angkatan Laut India
Komite Keamanan Kabinet mengambil keputusan tersebut pada 9 Oktober, menurut para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim. Untuk pertama kalinya, India akan membangun kapal bertenaga nuklir di galangan kapalnya sendiri. Menurut Reuters, dua kapal selam baru India akan dibangun di pusat pembuatan kapal di pelabuhan Visakhapatnam. Belum jelas kapan pembangunan kedua kapal tersebut diperkirakan akan selesai.
Menurut Reuters, kedua kapal selam yang disebutkan di atas akan berbeda dari kapal selam bertenaga nuklir kelas Arihant yang sedang dibangun India saat ini.
Kapal selam bertenaga nuklir jauh lebih unggul daripada kapal selam diesel-listrik. Kapal selam serang bertenaga nuklir lebih cepat, lebih senyap, dan mampu bertahan di bawah air lebih lama daripada kapal selam bertenaga diesel konvensional. Oleh karena itu, kapal selam ini sering dianggap sebagai salah satu senjata angkatan laut terkuat di dunia .
India berencana menonaktifkan dan meningkatkan tank T-72 untuk ekspor
Hingga saat ini, hanya segelintir negara yang telah membangun kapal selam semacam itu, termasuk Tiongkok, Prancis, Rusia, Inggris, dan AS. Australia saat ini sedang bekerja sama dengan Inggris dan AS untuk membangun kapal serupa melalui kemitraan keamanan trilateral AUKUS.
Akuisisi peralatan modern tidak hanya akan membantu India meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dan meningkatkan kapasitas produksi senjata dalam negerinya, tetapi juga meningkatkan kemampuannya untuk memantau dan mengendalikan wilayah maritim yang luas di kawasan Samudra Hindia.
Selain itu, kabinet India juga telah memberikan lampu hijau untuk membeli 31 UAV Predator dari perusahaan pertahanan AS, General Atomics. Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kontrak Penjualan Militer Asing antara kedua negara. Menurut India Today , perjanjian ini diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari mendatang.
Sesuai kontrak, pengiriman UAV akan dimulai dalam waktu empat tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Dari 31 drone tersebut, Angkatan Laut India akan menerima 15 unit, sementara Angkatan Darat dan Angkatan Udara masing-masing akan menerima delapan unit.
[iklan_2]
Source: https://thanhnien.vn/an-do-du-kien-mua-loat-vu-khi-toi-tan-tu-my-185241011103324668.htm
Komentar (0)