Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) mengatakan persetujuan untuk penerbangan yang direncanakan pada 28 November dari London ke New York datang setelah berhasil memenuhi "penilaian teknis" yang disyaratkan oleh perusahaan penerbangan terkemuka.
Virgin Atlantic akan melakukan penerbangan transatlantik pertama di dunia menggunakan bahan bakar jet yang sepenuhnya berkelanjutan Foto: AFP
Perusahaan-perusahaan ini termasuk Boeing, Rolls-Royce, BP dan lainnya.
Menurut para ilmuwan , industri penerbangan menghasilkan emisi karbon dioksida dalam jumlah tinggi, yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Maskapai penerbangan menaruh harapan mereka pada bahan bakar penerbangan berkelanjutan – biofuel yang menghasilkan emisi karbon lebih rendah daripada bahan bakar jet tradisional tetapi saat ini lebih mahal untuk diproduksi – untuk melakukan dekarbonisasi pada sektor tersebut.
Namun, mereka memperingatkan transisi ini akan berlangsung secara bertahap, mahal dan dapat menaikkan tarif, sehingga memperlambat pertumbuhan permintaan penumpang.
"Sebagai regulator penerbangan Inggris, sangat penting bagi kami untuk memungkinkan industri ini mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan dengan aman dan mendorong batasan-batasan yang memungkinkan, guna menciptakan industri penerbangan yang lebih ramah lingkungan," ujar CEO CAA, Rob Bishton.
Lisensi ini tidak hanya memungkinkan Virgin Atlantic dan perusahaan lain untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan, tetapi juga merupakan contoh bagaimana industri ini selalu mengeksplorasi teknologi baru.
CAA mengatakan lisensi tersebut akan membuka jalan bagi Virgin Atlantic untuk mengajukan persetujuan dari regulator di AS, Irlandia, dan Kanada, karena penerbangan tersebut akan melewati wilayah udara masing-masing negara tersebut.
Regulator Inggris telah menganalisis berbagai aspek penerbangan yang direncanakan, termasuk pengujian darat dengan Rolls-Royce pada mesin Trent 1000 yang menggunakan 100% bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Inisiatif tersebut, yang sebagian didanai oleh Pemerintah Inggris, bertujuan untuk menguji dan menunjukkan kelayakan penggunaan bahan bakar berkelanjutan untuk menggerakkan pesawat, menurut CAA.
Sebagai bagian dari upayanya untuk mempercepat transisi, pemerintah Inggris memberikan Virgin Atlantic $1,2 juta pada bulan Desember tahun lalu untuk mendukung industri dalam mencapai penerbangan transatlantik pertama yang sepenuhnya ditenagai oleh bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
CEO Virgin Atlantic, Shai Weiss, mengatakan bahwa untuk mencapai titik ini, diperlukan “kolaborasi ekstrem antara mitra korporat dan pemerintah kami”.
Ia mencatat maskapai tersebut telah berkomitmen untuk menggunakan 10% bahan bakar penerbangan berkelanjutan pada tahun 2030, dan meminta pemerintah untuk membantu menciptakan "industri bahan bakar penerbangan Inggris yang berkelanjutan".
Mai Anh (menurut AFP, CNA)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)